Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) adalah program studi yang dirintis berdasarkan visi menjadi lembaga pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu bidang komunikasi yang professional dan berkualitas global. Dengan misi diantaranya melaksanakan kegiatan penelitian untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu komunikasi dengan lebih professional. Berkaitan dengan misi tersebut, mahasiswa Ilmu Komunikasi UTS semester VI saat ini tengah menempuh mata kuliah Hubungan Media dan Komunitas yang membahas tentang bagaimana media massa atau media social turut serta menjembatani sebuah komunitas untuk memperkenalkan tujuan dan komunitasnya, serta kontribusi mereka bagi sumbawa.
Galuh Yanita Devi, Dini Amaliah, Yuli Khasanah, Adevv Hidayatullah serta Ronald Afriady yang tergabung dalam satu kelompok belajar dalam mata kuliah Hubungan Media dan Komunitas ini mengungkapkan bahwa Saat ini telah banyak komunitas di Sumbawa bermunculan dari berbagai bidang kegemaran. Salah satunya adalah Sumbawa Eksplorer (SE). SE merupakan, komunitas yang berdiri pada tahun 2011 silam dan dengan tujuan memperkenalkan budaya, makanan, dan
keindahan alam “Tana Samawa” yang asri kepada dunia melalui akun media social mereka yakni Facebook , Youtube, Website dan Instagram. Untuk akun website, saat ini sementara di tutup karena belum adanya pengelola khusus akun tersebut. Namun diperkirakan dalam akhir tahun 2016, SE akan mengaktifkannya kembali mengingat pentingnya peran media ini bagi sebuah komunitas sebagai lahan promosi dan informasi dengan jangkauan yang luas dan menyeluruh.
Komunitas ini pada awalnya hanya merupakan perkumpulan anak-anak muda yang memiliki hobby yang sama untuk menghabiskan waktu luang mengeksplor alam tanah Sumbawa, rasa cinta terhadap keindahan tanah Sumbawa juga turut menjadi alasan mereka membentuk komunitas ini. Dengan gencarnya promosi mereka tentang pariwisata daerah, mereka tidak mengharapkan imbalan dari para wisatawan yang memilih mereka sebagai tourguide saat mereka di Sumbawa,’ kami melakukan itu semua karena kami tulus dan semata mata karena hobi ‘ ucap ketua sumbawa eksploler, Tri Suma Januoro pada saat kami melakukan wawancara beberapa waktu lalu.
Meski demikian, niat tulus yang mereka lakukan dalam mempromosikan Sumbawa hingga saat ini belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun media lokal. Hal ini dikarenakan para pionir maupun anggota SE belum mempunyai jaringan atau link khusus dengan media lokal itu sendiri sehingga SE hanya memanfaatkan akun media social untuk menunjang komunitasnya dalam mempromosikan Sumbawa.
Belum adanya jaringan yang dimiliki oleh SE saat ini tidak membuat mereka patah semangat dalam mempromosikan Sumbawa karena telah menjamurnya kecintaan mereka terhadap alam Sumbawa. Sehingga Jargon #Ayokesumbawa yang mereka miliki di akun instagram saat ini ( 10/06) telah mencapai 6.959 pengguna. Perolehan ini tentunya berbanding lurus dengan suasana welcome yang mereka ciptakan terhadap wisatawan lokal hingga mancanegara. Ini adalah hal paling utama yang diterapkan oleh SE karena mereka berkomunikasi secara langsung dengan calon wisatawan melalui foto, tulisan maupun video yang mereka posting dalam akun media social dari hasil ngetrip mereka. Semangat inilah yang patut dicontoh oleh anak muda penerus bangsa saait ini. Dengan tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah melainkan memiliki kesadaran pribadi untuk memperkenalkan daerahnya sendiri dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata. Inilah keunikan yang dimiliki oleh SE yang menjadikan kami, memilih SE sebuah komunitas anak muda kreatif sebagai bahan kajian dalam tulisan kami.
Adanya SE yang membantu pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Sumbawa, tidak sepenuhnya menjadikan “PR” pemerintah dalam sektor pariwisata tuntas. Karena masih sangat dibutuhkan pemikiran lebih lanjut mengenai infrastruktur yang memadai agar semakin bertambahnya wisatawan yang berkunjung ke Sumbawa.