(Samawarea.com) Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan ke Kabupaten Sumbawa tidak hanya membawa dan mengeksekusi program-program pembangunan, tapi juga memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Bertempat di Komplek Rusunawa UTS, Olat Maras, Kecamatan Moyo Hulu, Senin (24/10), Menko memberikan kuliah umum bagaimana menjadi pemimpin masa depan. Hadir dalam kesempatan itu Rektor UTS, Dr. Andi Tirta, Pembina UTS Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc, Bupati Sumbawa, HM. Husni Djibril, B.Sc, Komisaris Utama PT Medco Energi, Muhammad Luthfi, Dandim 1607 Sumbawa Letkol ARM Sumanto S.Sos dan sejumlah pimpinan SKPD.
Di hadapan ratusan mahasiswa UTS dari segala penjuru tanah air, Menko Luhut meminta mahasiswa untuk menjadikan kiprah Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc dalam membangun UTS sebagai inspirasi. Menurutnya, Doktor Zul adalah orang yang memiliki visi ke depan yang bersusah-susah dan bersakit-sakit mewujudkan mimpi besarnya membangun perguruan tinggi yang kini diisi anak-anak pintar dari beragam daerah dan suku di Nusantara ini. Inilah salah satu kepemimpinan yang mampu mengaplikasi ide dan berani mengambil suatu keputusan.
Kepemimpinan itu menurut Luhut, sangat penting. Dan kepemimpin selalu dikaitkan dengan science (pengetahuan) and art (seni). Sains itu dapat diperoleh melalui bangku sekolah, tapi seni ada pada diri sendiri, bagaimana melihat masalah itu dengan jelas, lalu mengambil keputusan yang tepat. Sebagai seorang prajurit militer, mulai berpangkat letnan hingga jenderal, Ia mengalami berbagai macam perjalanan hidup bagaimana kepemimpinan tersebut. Di dalam militer, ada yang disebut proses hubungan antara kemandan dan staf. Misi yang diemban ketika melaksanakan tugas ada yang datang dari atas, bawah maupun misi yang bisa diciptakan sendiri. Sebab keputusan yang akan diambil seorang komandan terutama di medan perang, menyangkut hidup anak buah dan orang banyak. Selain itu dalam mengambil keputusan harus jernih melihat masalah, tidak didasarkan pada kepentingan pribadi atau kelompok yang bisa mengorbankan semua orang. Namun sebelum mengambil keputusan, seorang pemimpin harus dilakukan cek, ricek dan cek again agar tidak menimbulkan persoalan yang justru merugikan diri dan orang lain. Luhut mengaku dengan langkah tersebut telah menyelamatkan dirinya berkali-kali baik ujian maupun dalam melaksanakan tugas di medan pertempuran.
Menteri Luhut dan Rektor UTS
Meski demikian keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya karena kemampuan pada diri sendiri, melainkan adanya teamwork yang kuat. “Jangan pernah bertanya dia itu siapa, dari suku apa, agama apa dan kalangan mana. Yang perlu ditanyakan apakah dia mampu, pintar dan memiliki tujuan yang sama sebagai satu kesatuan di dalam team work untuk membangun bangsa ini,” tukas Luhut.
Semua azas kepemimpinan itu kata kuncinya adalah keteladanan. Keteladanan ini bukan hanya fisik dan intelektual tapi juga sikap. Dengan keteladanan akan melahirkan kepercayaan dari yang dipimpin. Sekarang ini, banyak pemimpin yang mau benarnya sendiri. Tak peduli dengan omongan bawahan. Padahal, seorang pemimpin itu harus lebih banyak mendengar, dan melayani dengan sepenuh hati orang-orang yang dipimpinnya. Bukan justru minta dilayani, dan banyak ngomongnya. “Bila kita mampu memberikan contoh yang baik, dan satu kata antara perkataan dan perbuatan, maka orang yang dipimpin akan takluk dan tunduk dengan kepemimpinan anda. Kepada para mahasiswa jadilah orang yang diteladani. Jangan pernah berbicara sesuatu yang anda sendiri tidak bisa melakukannya. Jika keteladanan bisa diciptakan, insya Allah akan menjadi manusia yang baik dan pemimpin masa depan yang amanah,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril B.Sc mengatakan, kehadiran Menko Kemaritiman telah memberikan semangat insprasi bagi mahasiswa, dan masyarakat Kabupaten Sumbawa dalam membangun daerah. Bupati mengapreasiasi atas perhatian Menko dalam merealisasikan sejumlah program pembangunan yang tentunya dihajatkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara Rektor UTS, Dr. Andy Tirta berharap dukungan Menko bagi kemajuan kampus tersebut. Menurutnya, UTS adalah asset mahal Sumbawa, bangsa dan negara ini. Karena setelah 4 tahun para mahasiswa dari berbagai daerah di tanah air yang telah menyelesaikan pendidikannya akan tersebar ke pelosok negeri bahkan penjuru dunia. “Mari jembatani mereka menuju titik kesuksesan yang tentunya kita semua berharap, dengan kesuksesan pribadinya, mereka akan membawa negeri ini menjadi negeri yang mampu berkompetisi secara global, adil dan sejahtera,” tandasnya.
Di akhir acara, Menko Luhut memberikan sumbangan pembangunan Gelanggang Olahraga untuk UTS, sekaligus melakukan peletakan batu pertama tepat di depan Rusunawa. “Semoga dengan sumbangan Bapak Menteri ini, anak-anak kami tidak lagi melaksanakan kegiatan olahraga di sembarang tempat, karena sudah ada sarana yang representatif,” demikian Doktor Zulkieflimansyah, Pembina UTS. (JEN/SR)