Pada 17 Oktober 2023 Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D telah melaksanakan kick-off program Dai Leadership Academy (DLA) Batch pertama, hasil kolaborasi UTS dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbawa. Program ini digawangi oleh Badan Pembinaan Karakter dan Hubungan Orang Tua (BPKO) yang bertujuan untuk melatih dan membina para calon Dai yang berasal dari mahasiswa, alumni dan staf UTS.
Chairul Hudaya sampaikan, total ada 17 orang peserta DLA batch ke 1 ini. “Mereka telah memiliki basic keagamaan yang cukup kuat diantaranya, lulusan pondok pesantren, penghafal Al Quran, pengurus DKM dan lain-lain. Dengan bantuan pelatihan dan coaching yang diberikan oleh para coach berpengalaman, kita berharap kepada Allah SWT agar menghasilkan Dai yang akan berkiprah di tengah-tengah masyarakat untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.”
Syukri Rahmat menuturkan bahwa Program Dai Leadership Academy (DLA), Universitas Teknologi Sumbawa ini dihajatkan untuk melatih dan membimbing para mahasiswa dalam meningkatkan ilmu dan skill menjadi
Juru Dakwah. “Para Pesertanya pun tidak main-main, mereka terdiri dari para hafizh Al -Qur’an, bahkan ada yang hafizh 30 juz. Insya Allah selama dua bulan, dengan durasi dua kali pertemuan setiap pekan, dengan materi kurikulum yang terdiri dari Al-Quran, Hadits, Aqidah, Ushul Figh, Figh, Sirah Nabawiyah, Tazkiyah, Bahasa Arab, Dakwah & Pemikiran, Kemasyarakatan. Semua telah tersusun dengan baik.”
“Alhamdulillah, kita bersyukur 3 orang Dea Guru kita di Sumbawa, Dea Guru Syukri Rahmat, Dea Guru Faisal Salim dan Dea Guru Ahmad Arifin, yang ketiganya adalah lulusan M.M.Inov UTS, berkenan menjadi coach bagi para peserta DLA. Dengan kurikulum yang telah disusun atas masukan Dea Guru, selama 1 semester (16 kali pertemuan) para peserta akan dilatih agar menjadi seorang Dai yang mumpuni. Tentu pengalaman ini akan menjadi sesuatu yang berharga bagi para peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Ada yang berasal dari Medan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Subang, Sumbawa dll. Selepas kelulusan dari UTS, mereka bisa berperan aktif berdakwah dimanapun mereka berada.” Imbuh Rektor.
“Kami berharap, para peserta dapat kembali terasah pengetahuan mereka yang telah ada sebelumnya. Kita tahu, mereka ini rata-rata memiliki background pondok pesantren, hafizh Al Qur’an. Punya bakat dan kemampuan dalam berdakwah. Oleh karena itu, mereka melalui DLA ini, akan punya ilmu dan skill tambahan, di luar ilmu-ilmu yang mereka peroleh di prodi masing-masing. Kepada UTS dan Pak Chairul Hudaya, semoga program DLA ini berkesinambungan, agar ada angkatan II, III dan seterusnya, sehingga adik-adik mahasiswa akan terus terbina, terasah kemampuan dan skill nya, sesuai dengan yang harapkan juga oleh pihak kampus.” Pungkas Syukri Rahmat.