Beasiswa Asia Bridge Antar Cindy Alumni UTS Kuliah di Jepang

Keluarga besar Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kembali mendapat khabar bahagia. Pasalnya satu lagi alumni pertamanya dari Program Studi Bioteknologi berhasil mendapat beasiswa untuk melanjutkan program pasca sarjana (S2) ke luar negeri. Setelah Fahmi Dwi Laksono mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan S2 ke Amerika Serikat, nasib mujur juga diperoleh Cindy Suci Ananda. Gadis manis kelahiran Malalo, Bantu Lanteh, Kecamatan Tarano, 16 September 1996 ini berhasil lolos seleksi beasiswa Asia Bridge Program (ABP). Dengan beasiswa tersebut putri pasangan Zubaidah dan Jamaluddin ini akan melanjutkan study ke Shizuoka University yang merupakan sebuah universitas negeri di Prefektur Shizuoka, Jepang. Shizuoka sendiri adalah rumah bagi banyaknya perusahaan-perusahaan global yang sangat dekat dengan kehidupan, seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. Shizuoka University bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan global di Prefecture Shizuoka merancang sebuah program yang disebut dengan Asia Bridge Program (ABP). Tujuannya untuk mengedukasi pemimpin-pemimpin global di masa depan di bidang bisnis dan masyarakat, dengan misi untuk mengembangkan globalisasi dari masyarakat Shizuoka dan industri dengan melahirkan dan mengembangkan individu yang memiliki kemampuan tinggi dengan visi global. ABP menawarkan program master juga program sarjana (S1). Seperti namanya, beasiswa ini hanya dikhususkan untuk negara-negara Asia. Untuk program S1 hanya dikhususkan untuk negara India, Indonesia, Thailand dan Vietnam, sedangkan untuk program master ditujukan untuk 16 negara, yaitu Indonesia, Srilanka, Nepal, India, Thailand, Laos, Malaysia, Mongolia, Bangladesh, China, Korea, Singapore, Filipina, Myanmar, Vietnam dan Taiwan. ABP mengcover biaya ujian masuk, biaya pendaftaran, biaya kuliah dan juga biaya hidup untuk tahun pertama. Adapun untuk tahun berikutnya akan diberikan berdasarkan hasil nilai mahasiswa selama tahun pertama.

Dihubungi SAMAWAREA Selasa (19/6), Cindy—sapaan singkat Juara 1 Putri Duta Mahasiswa Generasi Berencana Tingkat Provinsi NTB 2014 ini menuturkan ikhwal perjuangannya meraih beasiswa prestisius tersebut. Informasi mengenai ABP-SU pertamakali diperoleh dari dosennya, Dr. Arief Budi Witarto, beberapa minggu sebelum wisuda S1. Doktor Arief yang tercatat sebagai ilmuwan dunia ini memintanya untuk mempelajari lebih detail mengenai program tersebut. Setelah mempelajarinya, Cindy mulai melakukan persiapan dari belajar dan test TOEFL, menyiapkan berkas administrasi seperti mentranslate ijazah dan transkrip akademik per tahun, pasport, pas foto, kemudian membuat rangkuman tentang riset/penelitian sebelumnya dan essay tentang rencana riset yang akan dijalankan yang harus ditulis dalam Bahasa Inggris serta surat rekomendasi. Semua berkas tersebut disiapkannya secara bertahap.

Dia mengikuti test TOEFL sebanyak dua kali, karena hasil test pertama masih jauh dari target. Bagian paling berat dalam mempersiapkan persyaratan tersebut adalah saat harus menulis essay tentang rencana penelitian. “Saya meminta bantuan Pak Ali Budhi Kusuma, dosen saya yang sedang menempuh pendidikan di Inggris. Beliau dengan senang hati membantu dan memberikan arahan terhadap essay yang saya tulis. Semua berkas dapat selesai sebelum aplikasi online pendaftaran ditutup tepat pada 28 Maret 2018 pukul 11.00 Wita,” kata Cindy yang pernah melakukan riset selama 6 bulan di National Institute of Material Science (NIMS) di Tsukuba–Jepang, salah satu laboratorium terbesar dunia ini.

Tahapan seleksi beasiswa tersebut ungkap Cindy, adalah seleksi administrasi dan wawancara. Seleksi berkas berhasil dilewati dan selanjutnya mengikuti proses wawancara. Untuk tahap ini peserta tidak perlu ke Jepang, cukup interview melalui Skype. Cindy diharuskan mengisi aplikasi online untuk menentukan jadwal wawancara. Rangkaian proses wawancaranya ada dua tahap, yang pertama test connection dan wawancara yang sebenarnya. Karena menggunakan skype maka pihak ABP harus memastikan koneksi internet agar saat interview dapat dilaksanakan dengan lancar. “Jujur saja saya tidak memiliki pengalaman dalam wawancara seperti ini. Karena ini pengalaman pertama saya mencoba melamar program beasiswa untuk pendidikan master. Karena itu saya banyak meminta bantuan pada beberapa pihak. Saya kembali meminta bimbingan dari Pak Alidi, sampai beliau bersedia membantu saya melakukan simulasi wawancara bersama beliau. Saya juga memberanikan diri menghubungi salah satu mahasiswa asal Indonesia yang juga kuliah di Shizuoka University. Alhamdulillah, mahasiswa itu bersedia membagi pengalamannya dengan saya,” ujar Komandan Tim Sumbawagen yang berhasil meraih 4 penghargaan dunia di Kompetisi International Genetically Engineered Machine (iGEM) yang diselenggarakan oleh iGEM Foundation, di Boston, Amerika Serikat, November 2014 lalu.

Ia mengaku gugup saat wawancara. Bahkan sempat kaget ketika di layar laptop ada sekitar 7 orang yang menjadi pewawancara. Prosesi ini berlangsung selama 30 menit, ada sekitar 25 pertanyaan di luar soal Matematika yang semua dijawabnya dengan lancar. Ternyata simulasi dan pengalaman dari mahasiswa Shizuoka University yang dihubunginya benar-benar sangat membantunya. “Alhamdulillah, Hari Raya Idul Fitri 1439 H menjadi hari lebaran yang sangat istimewa. Allah menjawab do’a-do’a yang selama ini saya dan keluarga panjatkan. Tepat di Hari Lebaran ini saya dinyatakan diterima di Department of Engineering, Course of Applied Chemistry and Biochemical Engineering (Teknik Kimia Terapan dan Biokimia), Shizuoka University. Insya Allah perkuliahan akan dimulai tanggal 1 Oktober 2018 ini,” ucapnya penuh haru.

Cindy mengungkapkan bahwa Supervisornya adalah Professor Stefano Ferri, Ph.D. Ia pernah bertemu sekali saat mengikuti kompetisi iGEM di Boston, USA, tahun 2014. Saat itu Prof Stefano menjadi salah satu juri dan masih tergabung dengan tim iGEM Nokogen, Tokyo University of Agriculture and Technology. Prof Stefano juga pernah berkunjung ke Stand Poster Tim Sumbawagen yang kebetulan saat itu diliput langsung Jen—wartawan media online SAMAWAREA.

Rencananya Cindy akan melanjutkan pendidikan S2-nya selama dua tahun di Shizuoka University, setelah itu mungkin akan menetap di Jepang untuk mencari pengalaman kerja di sana. Ia berharap dukungan doa dari keluarga dan semua pihak agar keberangkatannya nanti dapat berjalan lancar dan memperoleh ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya, sehingga dapat diterapkan untuk kemajuan Sumbawa di masa mendatang. “Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada banyak pihak yang selama ini telah mendo’akan dan juga mendukung perjalanan saya,” imbuhnya.

Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc mengaku bahagia karena alumni-alumni angkatan pertama UTS terus terbang jauh mengepakkan sayapnya ke berbagai penjuru dunia. “Selamat kepada Cindy yang berhasil memperoleh beasiswa prestisius Asia Bridge untuk melanjutkan Pascasarjananya di Shizuoka University Japan Tahun 2018 ini. Jalan panjang, selalu di mulai dengan langkah pertama,” tulisnya melalui akun Facebooknya “Bang Zul Zulkieflimansyah”.  (JEN/SR)

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024