Batu Alang, (26/12/2018)
Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM. menyempatkan diri mengisi kuliah umum “Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong” di Ruang Publik Kreatif Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Rabu, 26 Desember 2018. Selain Bupati KSB, hadir pula Kepala Bappeda & Litbang KSB, Dr. H. Amry Rakhman, M.Si. beserta jajaran.
Dr. H Musyafirin, memaparkan pemberdayaan Gotong Royong di KSB saat ini sudah diawali dengan pembuatan Peraturan Daerah yang disebut dengan Perda Pemberdayaan Gotong Royong. Hal ini dipandang perlu dilakukan mengingat pentingnya nilai dari Gotong Royong yang mulai tergerus. Bahkan menurutnya, selain sebagai nilai, Gotong Royong sendiri merupakan alat pencapaian suatu tujuan. “Kenapa harus diberdayakan karena Gotong Royong ini disamping dia sebuah nilai, dia juga adalah salah satu instrument untuk mencapai goal atau tujuan itu sendiri,” tegasnya.
Ia juga membeberkan manfaat yang diperoleh dari pemberdayaan Gotong Royong itu sendiri. Salah satunya penanganan gempa dengan membagi wilayah ke dalam blok area. KSB saat ini membagi wilayahnya ke dalam 193 blok area. Dalam satu blok area terdapat 150-200 rumah tangga. Di setiap blok sendiri terdapat agen Gotong Royong sebanyak 3 orang. Hal ini membuat KSB jauh lebih cepat menyelesaikan dampak dari gempa jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Hal itu juga menjadikan KSB sebagai penerima penghargaan Open Defecation Free dari 23 kabupaten dan satu-satunya di luar pulau Jawa dengan menggalakkan kembali nilai-nilai Gotong Royong.
“Yang lebih menggembirakan lagi, semua dana yang masuk sudah habis terpakai, bahkan belum genap, belum rampung pun anggaran itu dari pusat, sudah banyak rumah-rumah yang sudah selesai dikerjakan oleh masyarakat dengan Gotong Royong,” jelasnya.
Saat ini KSB membagi Gotong Royong dalam tiga bagian, Mandiri, Stimulan, dan Swakelola/Padat Karya yang menurutnya merupakan bagian kecil dari Gotong Royong yang mampu dilakukan. Untuk itu, Ia mengimbau kepada seluruh mahasiswa peserta untuk memberikan inovasi dan pemikiran agar ada manfaat lebih besar dari penerapan Gotong Royong di suatu daerah. “Saya tunggu pemikiran yang baik, pemikiran yang luar biasa dari saudara-saudara, mudah-mudahan ini bisa terus dikaji dan terus diberdayakan kemudian ada output yang bisa kita aplikasikan bersama-sama di lapangan,” tutupnya.