Ridho Fisabilillah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komuniikasi (FIKom) Universitas (UTS) Teknologi Sumbawa angkatan 2016, berhasil meraih peringkat pertama dalam ajang Lomba Penulisan Sejarah Lokal Sumbawa. Karya tulis yang dikemasnya dalam bentuk buku tersebut berbicara tentang sejarah pemikiran Sultan Sumbawa, yaitu Sultan Muhammad Kaharuddin III.
Atas keberhasilannya, Ridho Fisabilillah yang kerap disapa Ridho, mendapatkan kesempatan untuk membedah buku karyanya tersebut bersama Tokoh Budayawan Nasional (Taufik Rahzen) dan Putra Adhi Suryo (Tokoh Budayawan Daerah) pada (12/6) lalu, yang berlangsung di aula kantor Bupati Sumbawa. Kegiatan bedah buku sejarah lokal yang mengusung tema “Menyulam Kembali Jejak Peradaban Sejarah” tersebut, juga dihadiri oleh tokoh-tokoh serta budayawan Sumbawa.
Kegiatan yg difasilitasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten Sumbawa, sengaja dilakukan untuk menghimpun kembali tentang informasi kesejarahan Sumbawa yang terserak. Poetra Adi Soerjo (salah satu pembedah) mengatakan bahwa, fakumnya kegiatan menulis sejarah di Sumbawa menyebabkan minimnya sumber literatur, karena sebagian hilang dan banyak tulisan tentang sejarah Sumbawa yg ditulis dengan bahasa asing dan belum diterjemahkan.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan dapat memicu rasa memiliki dan mengetahui tentang sejarah Sumbawa sebagai identitas diri. Adapun kesalahan dalam penulisan, diharapkan akan memicu dibuat nya tulisan-tulisan yang baru sehingga memperkaya sumber literatur sejarah Sumbawa. Pasalnya menurut Taufik Rahzen (pembedah) NTB kedepannya akan menjadi salah satu model nasional kultur literasi modern. Sehingga nantinya sejarah akan dijadikan sebagai wawasan minimal masyarakat.