Sumbawa Besar – Program kerjasama Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPMD) melalui Tim Pendamping Inovasi Desa (TPID) dengan LPPM Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menghasilkan kegiatan produktif di lima desa yang menjadi wilayah pendampingan UTS. Desa tersebut adalah Batu Dulang, Pulau Kaung, Lopok, Hijrah dan Desa Maronge. Masing-masing desa mengusung program inovasi atau unggulan, yang diharapkan menjadi role model dengan pendampingan dari Tim P2KTD atau tim ahli LPPM UTS. Dalam minggu awal Januari 2020 ini, tim yang diterjunkan secara serentak oleh LPPM UTS mengunjungi desa untuk menggali informasi, sosialisasi, dan menemukan solusi terhadap persoalan yang ada.
Pada dasarnya program unggulan desa yang didampingi merupakan program yang sudah berjalan meskipun ada yang masih tahap perencanaan. Melalui program ini, tentunya UTS memiliki harapan besar terciptanya desa-desa yang kelak dikenal dengan produk unggulannya, seperti Batu Dulang dengan madu dan produk turunannya, Pulau Kaung dengan kerajinan mutiara, Lopok dengan produk jamu penggemukan sapi, Hijrah dengan produk silase ternak dan Maronge dengan menjadi desa permodelan pengelolaan bank sampah. “LPPM UTS berusaha memfasilitasi ini dengan mengirimkan tim dosen terbaik di setiap desa dan juga akan menindaklanjuti desa-desa ini sebagai desa binaan,” tandas Khotibul Umam selaku Ketua LPPM UTS, seraya menyatakan bahwa pengabdian dan keilmuan masyarakat kampus jika dipadukan dengan pemanfaatan potensi lokal Sumbawa, maka pasti akan tercipta desa-desa yang unggul dan inovatif untuk Sumbawa yang berdaya.