Setelah dua bulan ikut membangun desa, 26 kelompok mahasiswa Program Merdeka Jilid II Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) 2021, resmi ditarik. Penarikan ini dirangkaikan dengan digelarnya Expo Produk Unggulan Program Merdeka UTS di halaman Kampus UTS, Kamis (27/5/2021) siang. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd, Ketua Komisi I DPRD Sumbawa, Syaifullah SH, Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D, para Warek, dosen, puluhan kepala desa dan mahasiswa.
Program Merdeka jilid 2 ini dilaksanakan di 26 desa binaan. Yaitu Desa Tepal, Jorok, Uma Beringin, Kerekeh, Pernek, Leseng, Perate, Lunyuk Ode, Lunyuk Rea, Perung, Simu, Suka Mulya, Penyaring, Kukin, Ai Bari, Baru Tahan, Songkar, Ngeru, Poto, Sebewe, Batu Bangka, Luk, Labuan Bajo, Orong Bawa, Labuan Jambu dan Labangka.
Ketua Program Pemberdayaan Desa, Abdul Salam melaporkan bahwa Program Merdeka Jilid II telah berakhir dan mahasiswa yang disebar di 26 desa telah ditarik. Ia mengaku bersyukur karena para mahasiswa ini telah menyerahkan ilmu, tenaga dan pikirannya selama melaksanakan program sehingga mampu menunjukkan karya terbaik dengan lahirnya berbagai produk unggulan di setiap desa binaannya.
Program Merdeka Jilid II ungkap Salam, merupakan kelajutan Program Merdeka jilid I. Pada jilid I, para mahasiswa ditempatkan di 19 desa dan banyak menuai apresiasi karena mereka mampu memberikan kontribusinya bagi perkembangan perekonomian, social,dan pariwisata di desa tersebut. Dari jilid satu ini selain menghasilkan berbagai produk unggulan desa, juga mampu meningkatkan status dari tiga desa dari berkembang menjadi desa mandiri. Ia pun berharap pada jilid II ini jauh lebih baik. “Karya yang mahasiswa lahirkan di desa harus mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian di desa bersangkutan,” katanya.
Karena itu pencapaian dan hasil karya dari Program Merdeka mulai Jilid I hingga Jilid II ini harus diorganisir untuk kemajuan desa. Ia mengutip pendapat Ali Bin Abu Tholib—sahabat Rasulullah bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.
Sementara Rektor UTS, Chairul Hudaya. Ph.D mengatakan, Program Merdeka merupakan konsep pengembangan kampus untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen mendapatkan pendidikan tidak hanya di bangku kuliah, melainkan dari berbagai macam kegiatan. Salah satunya Program Merdeka, yang disambut civitas akademika UTS dengan riang gembira karena ingin memberikan konstribusi yang nyata bagi daerah dan masyarakat.
Saat ini UTS telah melaksanakan Program Merdeka Jilid II. Selama dua bulan di desa binaan, para mahasiswa telah mencoba mengaplikasikan ilmu yang didapat, dan menyerap ilmu-ilmu dari masyarakat.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi UTS dengan berbagai pihak terutama kepala desa. Ketika hanya mengandalkan satu pihak, mana mungkin kesuksesan akan diraih. Kolaborasi itu sangat diperlukan,
agar karya yang dihasilkan mahasiswa dan masyarakat desa berkesinambungan. “Melalui program ini, kami tidak hanya menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja tapi juga menginginkan para lulusan UTS bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan. Syukur-syukur bisa mengembangkan potensi yang ada di desa kemudian dipasarkan sehingga masyarakat setempat menjadi lebih berdaya lagi,” imbuhnya.
Untuk itu ia menyampaikan apreasiasi kepada para kepala desa yang telah mendukung berlangsungnya program ini. Dan selamat kepada para mahasiswa yang telah menjalankan Program Merdeka tersebut dengan sepenuh hati sebagai sumbangsih yang nyata dalam pengembangan desa.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Dewi Noviany M.Pd menyampaikan harapan agar Program Merdeka UTS ini bisa diterapkan di semua desa. Sebab keberadaan program ini telah memberikan dampak yang luar biasa bagi pengembangan desa maupun daerah ini secara umum. Terbukti, banyak lahirnya produk unggulan desa yang menjadi cikal bakal UMKM. Ini sejalan dengan program unggulan Mo-Novi yang memberikan ruang dan dukungan bagi pengembangan UMKM termasuk menggratiskan pengurusan perijinan, BPOM hingga label halal. “Kami menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada UTS dan jajarannya, para kepala desa dan leading sector terkait, yang telah menyukseskan program ini. Sinergi atau kolaborasi ini menjadi kekuatan dalam membangun daerah, mewujudkan Sumbawa Gemilang yang Berkeadaban,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi I DPRD kabupaten Sumbawa, Syaifullah SH. Komisinya sangat mendukung keberlangsungan dari program ini. Dengan program ini ia meyakini telah mampu mengurai benang kusut yang selama ini terjadi di pemerintah desa. “Banyak persoalan di desa yang terselesaikan, termasuk perekonomian masyarakat setempat. Bahkan desa berkembang berubah menjadi desa mandiri, berkat Program Merdeka UTS ini,” ujarnya.
Melihat capaian ini, pihaknya tetap konsisten mendukung program tersebut. “Ke depan kita mantapkan lagi sehingga target capaian lebih meningkat dan lebih baik lagi,” tandasnya.