Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah sukses menyelenggarakan malam penganugerahan Academic Leader 2023, bertempat di Grand Hyatt, Bali. (13/11/2023). Tujuan penyelenggaraan Anugerah AL ini adalah untuk memberikan dorongan kepada dosen agar terpacu untuk mengembangkan ide kreatif dalam implementasi Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan secara nyata
berkontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja utama (IKU) bagi perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun iklim kondusif penguatan dan
pengembangan inovasi sebagai outreach dari riset Iptek dalam penciptaan nilai tambah komersial, ekonomi dan atau sosial budaya secara berkelanjutan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam acara tersebut Chairul Hudaya, Ph. D terpilih sebagai peraih anugerah Rektor sebagai Academic Leader pada kategori Perguruan Tinggi dengan Akreditasi Baik Sekali. “Terima kasih kepada Ditjen Diktiristek atas kepercayaan yang diberikan. Juga kepada seluruh dosen, tendik, tenaga penunjang, dan mahasiswa UTS atas kontribusi dan peranannya membuat kampus UTS terus tumbuh dan berkembang”. Tutur Rektor.
Chairul Hudaya menambahkan,
“Ini bukan pencapaian saya, tapi pencapaian kita semua. Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama kita dalam membangun kampus UTS. Setiap dosen/tendik/tunjang dan mahasiswa memberikan kontribusi dalam pencapaian ini. Dalam acara tadi malam hadir ratusan professor hebat dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Hadir juga rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa profesor asal Indonesia (diaspora) di berbagai negara, serta beberapa tamu undangan. Semua mengucapkan selamat kepada kita semua.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mulai tahun 2020 mengeluarkan kebijakan baru terkait pendidikan tinggi yaitu Kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka yang mengamanatkan dosen di perguruan tinggi menjadi pemimpin keilmuan yang visioner, mampu menginspirasi dosen muda dan
mahasiswa, unggul dalam karya inovatif yang bermakna nyata baik secara akademik maupun kebermaknaan bagi pembangunan masyarakat dan bangsa, serta
mendapat pengakuan nasional dan/atau internasional. Penganugerahan AL ini sendiri sudah dimulai sejak 2018, 2019, dan 2022 lalu.
Ada tiga kategori Anugerah dosen dengan Tugas Tambahan sebagai Pemimpin Perguruan Tinggi (Rektor) sebagai Academic Leader yaitu Perguruan Tinggi dengan akreditasi A/Unggul, Perguruan Tinggi dengan akreditasi B/Baik sekali dan Perguruan Tinggi dengan akreditasi C/Baik. Rektor UTS, Dr. Chairul Hudaya lolos sebagai salah satu dari dua nominasi pada Kategori PT dengan Akreditasi Baik Sekali.
Penilaian terhadap calon penerima Anugerah Dosen dengan Tugas Tambahan sebagai Pemimpin Perguruan Tinggi sebagai Academic
Leader akan difokuskan pada capaian tridharma meliputi Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat yang diindikasikan dengan pencapaian IKU PT, kapasitas kepemimpinan dalam keilmuan dan institusi, serta inovasi penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM).
“Setelah melewati sesi wawancara dengan para dewan juri yang terdiri dari plt. Dirjen Dikti Prof. Nizam, Direktur Sumber Daya Dr. Sofwan Effendi, dan beberapa juri independen di Jakarta dan secara daring, akhirnya penganugerahan Rektor sebagai Academic Leader dilakukan bersamaan dengan acara seminar World Class Professor program dan World Scientific Forum of Indonesia di Grand Hyatt, Bali.” Terang Chairul.
Chairul Hudaya berharap, “Dengan sistem dan ekosistem yang kita bangun, mari kita buat kampus kita sebagai tempat pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan untuk tumbuh utuh sebagai manusia yang bermanfaat bagi semesta alam. Dengan berbagai programnya, UTS senantiasa berikhtiar untuk mewujudkan kampus yang membumi dan mendunia.” Pungkasnya.