Pada 16 Oktober 2024, Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menggelar kegiatan kuliah umum dalam rangka memperingati Hari Pangan Dunia. Kegiatan ini diinisiasi oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian melalui Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himalogista), dengan mengundang Ir. Irin Wahyu Indarni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa, sebagai pembicara utama. Dengan mengangkat tema “Right to Foods for a Better Life and a Better Future”, kuliah umum ini membahas pentingnya akses pangan yang layak untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih baik. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi di bidang pertanian dan pangan.
Dalam materinya, Ir. Irin Wahyu Indarni menekankan pentingnya ketersediaan pangan yang cukup dan aman bagi seluruh masyarakat. Beliau juga menyoroti konsep B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman) sebagai panduan untuk memastikan pola makan yang baik bagi kesehatan. Beliau menjelaskan bahwa ketersediaan pangan tidak hanya mengacu pada jumlahnya, tetapi juga kualitasnya yang harus beragam dan bergizi.
Beberapa poin utama yang disampaikan antara lain:
- Ketersediaan Pangan:
Ir. Irin menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal jumlah makanan yang tersedia, tetapi juga soal aksesibilitas dan keterjangkauan pangan yang berkualitas. Setiap individu harus memiliki akses terhadap pangan yang beragam dan bergizi untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan. - B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman):
Pangan yang beragam dan bergizi penting untuk memenuhi kebutuhan gizi harian masyarakat. Pola makan yang seimbang, yang terdiri dari makanan pokok, sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat, harus diperhatikan. Keamanan pangan juga menjadi fokus utama, dimana Ir. Irin menekankan pentingnya memastikan pangan bebas dari kontaminasi atau bahan berbahaya lainnya. - Isi Piring Sehat:
Beliau juga membahas tentang prinsip Isi Piring Sehat, yang menyarankan bahwa porsi makanan sebaiknya terdiri dari 1/3 sayur dan buah, 1/3 karbohidrat, dan 1/3 protein. Dengan mengikuti prinsip ini, masyarakat bisa menjaga keseimbangan gizi dalam asupan harian mereka. Sayuran dan buah-buahan mengandung serat dan vitamin yang dibutuhkan tubuh, sementara karbohidrat memberikan energi, dan protein berperan dalam membangun serta memperbaiki jaringan tubuh.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dibuka. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan dari mahasiswa adalah mengenai bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan di Sumbawa. Ir. Irin menjelaskan bahwa mahasiswa bisa berperan melalui penelitian, pengembangan inovasi, dan terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat seperti magang dan kerja lapangan. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan media digital untuk menyebarkan kampanye kesadaran tentang pentingnya pola makan yang sehat dan aman.
Pertanyaan lainnya diajukan oleh mahasiswa yang menanyakan tentang bagaimana menghadapi pola konsumsi masyarakat yang cenderung tidak seimbang dan masih banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Ir. Irin menjawab bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengubah pola konsumsi masyarakat adalah edukasi. Masyarakat harus lebih banyak diberikan informasi tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang. Kampanye dan sosialisasi tentang B2SA perlu digalakkan di semua tingkatan, baik melalui media, sekolah, maupun komunitas. Selain itu, penting bagi pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pangan bergizi yang terjangkau, sehingga pilihan makanan sehat lebih mudah didapatkan dan dikonsumsi.
Seorang mahasiswa juga bertanya mengenai kebijakan pemerintah daerah yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa. Ir. Irin menjelaskan bahwa pemerintah saat ini menjalankan program peningkatan produksi pangan lokal, memberikan subsidi bibit dan pupuk, serta memberikan pelatihan kepada petani tentang teknik pertanian modern. Diversifikasi pangan juga menjadi fokus penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.
Kegiatan kuliah umum ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai pentingnya ketahanan pangan dan gizi seimbang, serta mendorong mereka untuk aktif berkontribusi dalam menciptakan sistem pangan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.