Sumbawa—Korps Suka Rela unit Universitas Teknologi Sumbawa (KSR UTS) mengadakan seminar kesehatan mengenai donor darah. Acara yang menggandeng PMI Kabupaten Sumbawa ini diadakan di Aula Universitas Teknologi Sumbawa pada Selasa, 25 Oktober 2016 lalu. Seminar yang bertemakan “Peduli Kesehatan Melalui Donor Darah” tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan mahasiswa, organisasi mahasiswa (Ormawa), seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas se-UTS, perwakilan UKM-UKM di UTS, dan perwakilan dari siswa SMA se-Kabupaten Sumbawa.
Menurut Siti Amaniati Sakinah selaku panitia yang tergabung dalam KSR UTS, acara dilakukan untuk mengedukasi pemuda, khususnya mahasiswa dan pelajar mengenai donor darah. “Banyak teman-teman mahasiswa UTS, khususnya, dan umumnya masyarakat Sumbawa yang tertarik untuk mendonorkan darah, tapi beberapa dari mereka mungkin masih takut-takut karena belum paham bagaimana sebenarnya donor darah itu,” ujar gadis dari jurusan Teknobiologi ini.
Dalam seminar tersebut, hadir juga Ibu dr. Hj. Nieta Aryani dan Bapak Heri Kusnanto, S.Sos sebagai perwakilan dari PMI Kabupaten Sumbawa, yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut. Dari sisi psikologis, Bu Yossy Dwi Erliana, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa juga memberikan materi mengenai dampak mendonorkan darah dari segi psikologi.
Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, Dr. Andi Tirta M.Si juga sempat berkomentar bahwa diadakannya kegiatan seminar ini merupakan awal mula memperkenalkan pentingnya aksi donor darah bagi masyarakat khususnya mahasiswa UTS. “kami ingin menjadi institute atau instansi pertama yang melakukan kegiatan donor darah berkala sebulan sekali, jadi tidak hanya yang sesekali melakukan penggalangan donor darah dengan mendapatkan 100 kantong atau lebih, tetapi kami lebih menekankan pada penyuplaian darah yang teratur dengan pengarsipan darah yang rapi.” imbuhnya. Beliau juga menambahkan bahwa apabila kegiatan penggalangan donor darah itu hanya dilakukan sesekali dan mendapatkan 100 kantong bahkan lebih, tentunya membutuhkan tempat penyimpanan yang besar pula, sehingga hal itu akan sangat membuang energi yang banyak untuk menyimpan darah tersebut.
(SMH)
Oleh : Siti Masliha Hayati