Prof. Ir. Lilik Hendrayana M.Sc., Ph.D. mengaku kagum pada kekayaan alam Sumbawa, dikelilingi gunung dengan area persawahan yang luas, tanah yang subur dan ternak yang sehat, Guru Besar Fisika Bumi ITB ini menyatakan bahwa masyarakat Sumbawa sangat mampu untuk ‘kaya’. Dengan pendidikan, kekayaan alam Sumbawa sanggup membuat rakyatnya kaya raya.
Disampaikan saat berkunjung ke kampus UTS sore tadi dalam rangka persiapan Workshop Fisika ESDM kepada dosen, Guru, dan Mahasiswa Se-Bali Nusra yang akan berlangsung mulai 10 sampai 13 Mei 2016. Sepanjang perjalanan tour kampus UTS dan SMK Al-Kahfi melihat hamparan sawah dan kampus yang berada disekeliling gunung dengan pemandangan ternak yang lalu lalang mencari makan di alam bebas membuat mantan Rektor ITB ini ‘gemas’ dengan kondisi perekonomian masyarakat Sumbawa yang masih dalam kategori ekonomi menengah ke bawah.
“gunung itu kehidupan, tinggal bagaimana masyarakatnya harus sigap memaksimalkan keberkahan dari Yang Maha Kuasa ini” kata mantan Rektor ITB (1997-2001) ini sembari memotivasi Dr. Andy Tirta, M.Sc sebagai Rektor UTS sebuah perguruan tinggi di wilayah Sumbawa harus mampu menjadikan masyarakat Sumbawa ini berpendidikan dengan kualitas yang baik agar dapat memaksimalkan hasil kekayaan alamnya.
“UTS harus mampu membuat masyarakat Sumbawa pintar” lanjut pria yang yang melahirkan pengertian/lingkup Fisika Bumi dan Fisika SDA-ESDM ini seraya mengingatkan agar UTS mempertahankan kondisi sekitar kampusnya tetap dikelilingi sawah dan gunung agar UTS selalu termotivasi untuk mengidustrialisasikan pertanian dan peternakan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “pertanian dan peternakan diindustrikan saja, karena UTS nantinya harus siap menjadi imam dari pendidikan tinggi di Sumbawa”.
Strategi awal yang harus segera dilakukan UTS adalah membuat program yang bagus agar dosen-dosen para guru besar dengan senang hati bersedia dating berbagi ilmu ke UTS, tidak hanya menerima mahasiswa pintar melalui seleksi khusus tapi juga harus mau menerima mahasiswa yang tidak pintar dan berasal merata dari seluruh desa yang ada di Sumbawa. “salut dengan para dosen UTS yang saat ini mengabdi untuk Sumbawa, bagi saya Bandung-Sumbawa sangat dekat, dengan senang hati saya akan sering dating berbagi ilmu kesini, saya yakin begitu juga dengan professor-professor Indonesia lainnya, UTS tinggal membuat program yang bagus untuk peningkatan kualitas pendidikan Sumbawa. Karena kepintaran itu bias diciptakan tidak sepenuhnya berasal dari bakat” kata mantan Deputi Menristek Bidang Perkembangan Riset IPTEK dan Kabalitbang Departemen Pertahanan RI ini sembari berbagi rahasia pembangunan pendidikan agar tidak berhenti sebatas diskusi dan seminar, dibutuhkan Itikad, Tekad, dan Nekat.