Kelompok 1 KKN UTS yang ditempatkan di desa Marga Karya, Kecamatan Moyo Hulu berhasil merealisasikan program kerja Gerakan 1000 Al-Qur’an. Program ini direalisasikan dengan membagikan Kitab Suci Al – Qur’an dan perlengkapan shalat ke empat masjid di desa Marga Karya pada hari Minggu, 28 agustus 2016 kemarin.
Gerakan 1000 Al-Qur’an ini diwacanakan setelah melihat kondisi tempat ibadah di empat dusun berbeda dan juga beberapa Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) di desa Marga Karya yang dirasa masih membutuhkan kitab suci Al-Qur’an dan Iqro. Kelompok 1 KKN UTS, lewat sekretarisnya, Rifqah Assalamah menjelaskan bahwa realisasi Gerakan 1000 Al-Qur’an ini dapat terwujud berkat donasi dari Pimpinan Daerah Persatuan Muslimah (PD Salimah) Depok, Jawa Barat. Donasi yang diberikan oleh PD Salimah Depok berupa uang tunai sebesar 14 juta rupiah, dana ini kemuudian dialokasikan untuk membeli Al-Qur’an dan terjemahan, Iqro, dan perlengkapan shalat.
Al-Qur’an dan perlengkapan shalat dibagikan untuk Masjid, Tokoh Agama, dan anak – anak pemenang lomba hafalan surat pendek & lomba adzan yang dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-71. Pembagian Al-Qur’an dan perlengkapan shalat ke Masjid dan Tokoh Agama dilakukan pada hari Minggu, 28 agustus. Sementara pembagian Al-Qur’an dan Iqro ke 7 Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang ada di desa Marga Karya dilakukan pada Senin, 29 agustus. Untuk pembagian Al-Qur’an dan perlengkapan shalat yang dijadikan hadiah bagi pemenang lomba, rencananya akan dibagi pada acara pengumuman pemenang lomba yang akan dirangkaikan dengan acara perpisahan Kelompok 1 KKN UTS pada 5 September 2016.
Selain Gerakan 1000 Al-Qur’an, Kelompok 1 KKN UTS juga melaksanakan program – program lain seperti di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kelompok 1 mensosialisasikan pengolahan hasil alam Ikan Gabus menjadi Nugget kepada Tim Penggerak PKK dan masyarakat desa.
Remaja dan anak – anak Desa Marga Karya juga tak luput dari perhatian Kelompok 1. Mereka diajak untuk berkumpul dan belajar bersama dalam sebuah ruang budaya berupa klub menulis yang diberi nama Maris Writing Club. Program Marga Karya Menulis yang digagas ketua program kelompok 1, Ahmad Buhori dari Fakultas Komunikasi dan Masanji dari Fakultas Psikologi ini telah mengadakan 3 kali pertemuan. Dua pertemuan digunakan untuk berkumpul dan berdiskusi seputar baca – tulis, pada pertemuan ketiga mereka melakukan praktik menulis, dan kemudian merilis halaman facebook Maris Writing Club sebagai sarana publikasi karya mereka.
“Sebagai sebuah ruang budaya, mengingat betapa lopas benar dunia kepenulisan, kami berharap klub ini dapat membuka diri dalam berdiskusi dan belajar dan berkarya. Maksudnya, tak terbatas seputar mendiskusikan buku atau karya sastra semata, tapi bisa meluas seperti diskusi film. Akan tetapi untuk perihal kreasi, kita baru mengkreasikan sebatas menulis apa yang dirasa, diinginkan, dalam bentuk sastra.” ungkap Ketua Program Kelompok 1, pemuda yang akrab disapa Abook ini.
“Harapan kami, remaja dan anak – anak desa bisa belajar dan berkarya merespon banyak hal yang terjadi dalam keseharian mereka. Menulis sajak, puisi, cerpen, travel writing, sampai jurnalistik. Dan semoga klub ini bisa terus maris dan berkelanjutan.” tutup Abook.