(Sumbawa – 17/11/16) Universitas Teknologi Sumbawa membuat langkah awal yang positif untuk menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di Sumbawa melalui sebuah program “UTS Coffe Break”. UTS Coffe Break pertama kali diadakan di Aula Serbaguna UTS pada hari Kamis, 17 November 2016 dengan topik bahasan yaitu “Pendidikan di Sumbawa” bersama Kepala Dinas Penidikan Nasional Kabupaten Sumbawa, H.Sudirman Malik,S.Pd dan dosen dari seluruh Fakultas di UTS.
Selain bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan Pemerintah dan tokoh-tokoh yang berpengaruh di Sumbawa, UTS Coffe Break ini juga bertujuan untuk mengkorelasikan program-program pemerintah dan universitas dimana lembaga pendidikan tinggi dapat membantu dan berkerjasama dalam menjalankan program, visi dan misi pemerintah untuk membangun Sumbawa menjadi lebih baik lagi. Begitu pula dalam topik bahasan mengenai pendidikan di Sumbawa, H. Sudirman Malik, S.Pd, mengaku bahwa pendidikan di Sumbawa mengalami kemajuan yang signifikan berkat adanya universitas-universitas baru di Sumbawa, khususnya UTS yang sering kali memberikan dukungan-dukungan pendidikan kepada siswa-siswa dalam pengembangan skill maupun softskill.
Forum diskusi UTS Coffe Break ini juga menjadi wadah penyampaian aspirasi dan usulan tenaga pendidik (Dosen) untuk selalu mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa dalam berbagai kegiatan peningkatan pendidikan di Sumbawa. Seperti usulan dari Wakil Rektor I UTS Bidang Akademik, Nurul Hudaningsih, M.Si yang mengusulkan untuk pengingkatan kemampuan dan kompetensi tenaga pengajar atau guru. “Usulan yang lainnya mungkin hanya berfokus pada peningkatan kemampuan siswa, menurut saya yang tidak kalah penting adalah pengkatan kompetensi guru, kami di UTS memang tidak memiliki program studi keguruan, tetapi kami memliki 14 program studi dengan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya, jadi harapan saya, dosen dan guru dapat bekerjasama dalam pengembangan penelitian ilmiah untuk peningkapatan kompetensi. Apabila siswa dituntut untuk kreatif, maka guru harusnya bisa lebih kreatif untuk dapat membimbing siswa nantinya.” Tuturnya.
Sudirman Malik, S.Pd, menjelaskan bahwa peningkatan kopetensi guru juga merupakan fokus yang sedang dijalankan Dinas Pendidikan Nasional Kab. Sumbawa dengan program “Guru Pembelajar” yang dikhususkan kepada guru-guru yang berdasarkan uji kompetensinya dibawah standar. Beliau juga turut mengundang dosen dan akademisi UTS untuk dapat terlibat dalam kegiatan Forum Guru Ilmiah yang direncanakan akan laksanakan pada hari Sabtu mendatang Aula lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Hal tersebut juga merupakan langkah konkrit dalam meningkatkan kompetensi guru, khususnya bagi guru-guru yang telah berpendidikan S2 untuk mampu mempertanggung jawabkan ilmunya selama pendidikan.
UTS Coffe Break ini akan menjadi agenda rutin dari UTS yang riencanakan akan digelar 2 kali dalam sebulan untuk membahas permasalah-permasalahan yang ada di Sumbawa dan sekaligus menjadi forum konsultasi diskusi antara pemerintah yang berpengaruh dibidangnya dengan akdemisi UTS. Kedepannya, UTS Coffe Break akan mengundang beberapa Stakeholder pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya untuk membahas beberapa isu yang sedang berkembang dan membuat sebuah rekomendasi dari sudut pandang bersama.(Humas Universitas Teknologi Sumbawa/NDP).