Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) dan Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Sumbawa bicarakan pengembangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (Puspa Iptekda) NTB sebagai kado terakhir Gubernur NTB untuk pelajar dan masyarakat NTB. Direncanakan berada di Islamic Center sebagai pusat destinasi wisata religi NTB dengan sasaran mahasiswa dan pelajar, Puspa Iptekda diharapkan menjadi pusat temuan yang bersifat keilmuan.
Diselenggarakan di ruang rapat Geopark BAPEDA Provinsi, Selasa (20/03). Sahri Yanti, M.Sc. mewakili Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) hadir serta sebagai tindak lanjut MoU dengan Bappeda provinsi mengusulkan agar Pusda Iptekda juga diisi oleh permainan daerah sehingga nilai-nilai kebudayaan tetap terpelihara. “Dirasa mulai tergerus oleh gadget, permainan modern harus ditampilkan, nanti display dapat berbentuk video/miniatur,” usulnya.
Selain itu, menurutnya, hendaknya ada peta NTB yang menggambarkan potensi desa-desa di NTB yang menampilkan produk desa agar tidak selalu nama desa dalam peta. Lanjutnya, karya mahasiswa KKN UTS misalnya, dirasa dapat membantu persoalan desa dapat di display di zona industri. Usulan yang direspon baik oleh moderator tersebut juga mengimbau mahasiwa dan pelajar tidak hanya sebagai pengunjung, tetapi juga ditantang untuk mendisplai hasil penelitiannya.
Rencananya ada 11 zona yg akan ditampilkan yang terdiri dari: zona playground, zona pendidikan tingkat SD s/d SMA, zona robotik, zona diorama, zona geopark (Rinjani & Tambora), zona Technopark, zona budaya, zona sejarah dan peradaban Islam, zona penelitian dan TTG, zona industri dan profesi, terakhir zona sumber daya alam. 11 zona tersebut masing-masing memiliki space ruangan. Konsep zona diadopsi dari konsep Taman Pintar Yogyakarta. Sumber pembiayaan bersumber dari APBD, APBN, Hibah/Sponsorship, investasi BUMN/BUMD dan investasi yayasan sekolah/perguruan tinggi.
Dewan Riset Daerah sendiri menyarankan agar PUSPA IPTEKDA segara dirilis dan rencana lounching paling lambat bulan Agustus 2018. DRD juga berharap agar output yang direncanakan harus jelas agar zona yang ditampilkan dapat didiskprikan lebih rinci dan ada kebijakan tentang pembiayaan dari pemerintah agar sekolah-sekolah di NTB dapat berkunjung secara bergantian dan terperiode.