Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah melakukan penandatanganan (Memorandum of Understanding) dengan AgriProFokus Indonesia pada senin 30/9 di lantai 1 gedung rektorat UTS. AgriProFocus Indonesia adalah bagian dari jaringan AgriProFocus global yang bergerak dibidang pertanian dan pangan yang bekerja bersama petani.
Kami percaya bahwa petani sebagai produsen utama adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi lokal, sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan, serta ketahanan pangan bagi semua. Saat ini tim AgriProFokus sedang melakukan riset bersama tim dari PT. Bayer terhadap 1 kelompok (15 orang) petani bawang di Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Dalam penelitian, mereka membutuhkan beberapa tenaga yang bisa membantu dalam menjalankan risetnya. Oleh karena itu, AgriProFokus bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UTS, dan melibatkan 15 mahasiswa serta beberapa dosen (pak Samiyus, Pak Chairul, Ibu Dinar, Pak Syafwan, dan Pak Kholis) dalam membantu proses berlangsungnya riset.
AgriProFocus yang berpusat di Belanda menjalin kerjasama dengan UTS dalam rangka mengurangi kerugian susut bawang merah di petani bawang Kabupaten Sumbawa. Adapun riset yang dilakukan yaitu pada sampel bawang merah. Mulai dari penanaman, perawatan, panen dan penyimpanan (penanganan pascapanen), dengan tujuan untuk melihat mutu seperti susut berat berkurang yang hilang selama penyimpanan.
Projek yang berlangsung sejak September 2019 hingga Nopember 2020 nanti, diharapkan akan mampu memberikan standarisasi usaha bawang di Kabupaten Sumbawa dan kemudian di presentasikan kepada Bupati Sumbawa. DR. Andy Tirta, M.Sc (Rektor UTS) dan Tasnim Jalil (Kordinator AgriProFokus Indonesia) yang melakukan penandatangan MoU, dan disaksikan oleh Samuyus Nealma, M.Pet ( Dekan Fateta), Chairil ( Dosen Fateta) dan Subhan Azharullah (Kepala Sub Bagian Kerjasama UTS). (Herman)
Humas & Protokoler UTS