Sumbawa siap menjadi tuan rumah untuk pertemuan Asian Productivity Organization (APO) di bulan Juni 2020 mendatang. Hal ini dibahas dalam rapat bersama yang dihadiri oleh Rektor UTS (DR. Andy Tirta, M.Sc), Deputy Kerjasama Regional Biro Kementerian Luar Negeri (Ir. Yusral Tahir, M.Agr), Staf teknis KLN (Ria Sundari, S. Hum), Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Penanggung jawab kehutanan UTS, para Dekan UTS, di ruang rapat gedung rektorat lantai 1 UTS pada (6/11) pagi tadi.
APO yang merupakan organisasi antar pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas di kawasan Asia-Pasifik. Berkontribusi pada pengembangan sosial ekonomi berkelanjutan melalui layanan penasehat kebijakan, bertindak sebagai think tank, dan melakukan inisiatif cerdas di sektor industri, pertanian, layanan, dan sektor publik. APO juga membentuk masa depan kawasan dengan membantu ekonomi anggota dalam merumuskan strategi nasional untuk meningkatkan produktivitas dan melalui berbagai upaya pengembangan kapasitas kelembagaan, termasuk penelitian dan pusat keunggulan di negara-negara anggota.
Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) DR. Andy Tirta, M.Sc dalam pertemuan tersebut berharap agar Sumbawa dapat menjadi tuan rumah, sehingga Sumbawa dapat dikenal lebih global dengan menampilkan kondisi asli Sumbawa, tentang perubahan iklim serta hutan yang dulunya lebat dan sekarang mulai tergeser di wilayah Sumbawa.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan APO, mamapu memberikan efek atau dampak bagi daerah sumbawa, UTS siap untuk menjadi tuan rumah kegiatan APO 2020”, kata rektor Andy.
Foto disaat rapat berlangsung
Deputy Kerjasama Regional Biro Kementerian Luar Negeri, Ir. Yusral Tahir memaparkan terkait tujuan daripada diselenggarakannya kegian APO yaitu, untuk meningkatkan kemampuan orang di Asia terhadap kemajuan teknologi pasar ekonomi yang akan dihadiri oleh 20 Negara. Yusral Tahir juga meminta Rektor Andy menyampaikan materi tentang konsep kegian APO yang akan diadakan di Sumbawa, dan diskusi dengan instansi terkait yang ada di Sumbawa.
“syarat menjadi tuan rumah APO yaitu, transit hanya satu kali (dengan alasan untuk menghindari delay dan biaya tambahan) bila memang setuju akan di cover oleh pihak APO untuk penerbangan terakhir, sekitar 20 juta yang hadir sekitaran 18-20 orang (akan di bicarakan dengan sekretarian APO di Jepang)”, ucap Yusral Tahir.
“sangat potensial jika sumbawa menyelenggarakan APO di Sumbawa”, tutup Yusral.
Perwakilan dinas pariwisata Sumbawa menambahkan, Konsepnya visit yaitu meihat potensi Sumbawa tapi juga harus berkesinambungan dengan tema besar kegiatan. Pun perwakilan Dinas Lingkungan Hidup menambahkan agar tempat dikoordinasikan sehingga bisa dibersihkan juga menyarankan membuat stan untuk UKM yang ada di Sumbawa. Herman
Humas & Protokoler UTS