Sumbawa – Universitas Teknologi Sumbawa bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Sumbawa dalam mengadakan pelatihan Mitigasi Siaga Bencana di Lapangan Rektorat Universitas Teknologi Sumbawa, Selasa (27/01/2020).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan menciptakan jiwa kepedulian mahasiswa-mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa terhadap bencana yang terjadi disekitar. Kedepannya, tim siaga bencana UTS ini akan berada dibawah naungan Warek 3 Universitas Teknologi Sumbawa.
Kegiatan pelatihan tersebut diawali dengan upacara pembukaan dan dilanjutkan dengan materi oleh TAGANA selama 2 hari. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di UTS seperti Mapala, KSR, Racana dan beberapa UKM lainnya serta Mahasiswa umum yang juga ingin bergabung menjadi bagian dari Relawan UTS.
Dalam sambutannya, Rektor UTS yang kerap disapa Pak Boy menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah bentuk kepedulian UTS apabila kedepannya terjadi bencana alam disekitar kita. “Dengan adanya pelatihan ini adalah bentuk kesiap sediaan kita terhadap bencana yang andai kata terujadi di Pulau Sumbawa atau sekitarnya. UTS sudah mempunyai SDM yang banyak, sehingga kami berharap hasil pelatihan ini mampu menjadikan mahasiswa memberikan bantuan secara strategis kepada masyarakat yang terkena bencana” jelas Pak Andy.
Dalam penutupan sambutannya, Pak Boy mengucapkan terima kasih kepada Tim TAGANA Kabupaten Sumbawa yang sudah bersedia memberikan pelatihan kepada Mahasiswa UTS dan berharap bisa menjadi contoh bagi kampus lainnya untuk mengadakan kegiatan serupa.
Selain itu, Dedi Susanto selaku ketua TAGANA Kabupaten Sumbawa mengapresiasi kegiatan pelatihan yang diadakan oleh UTS. “Saya sangat mengapresisasi kegiatan Mitigasi ini khususnya kepada Pak Rektor beserta jajaran dan mahasiswa UTS. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang kami laksanakan di Kampus atau biasanyan Goes to Campus karena biasanya kami hanya Goes to School saja. Saya harap hasil dari kegiatan ini bisa menjadikan mahasiswa mampu untuk menyelamatkan diri mereka sendiri maupun keluarga mereka” jelas Dedi.
Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk meminimalisir korban bencana saat terjadi bencana