Pengembangan ilmu pengetahuan dna teknologi bukan lagi menjadi suatu hal yang mustahil di zaman ini, manusia sebagai individu, berkelompok, bahkan sebuah institusi memungkinkan lahirnya ilmu dan teknologi terkini sesuai dengan kebutuhan zamannya. Kampus sebagai pusat peradaban masyarakat modern memiliki makna bahwa dari kampuslah bermula berbagai gagasan, inspirasi, dimana sumber daya mahasiswanya akan sangat penting untuk dikelola dengan baik dan semaksimal mungkin, Karena kampus tidak hanya tempat untuk mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Tuntutan zaman yang bergulir cepat mengharuskan kampus untuk turut andil dalam menyediakan wadah bagi hal-hal tersebut.
UTS saat ini kembali menambah program studi baru, setelah menunggu lebih dari satu tahun, setelah melalui penolakan dan revisi berkali kali, akhirnya dua program studi yang telah lama dinanti disetujui oleh Kemendikbudristek, keduanya adalah Prodi Teknik Pertambangan dan Prodi Teknik Sistem Energi. Ini menjadi prodi ke-30 dan 31 yang dikelola oleh UTS. Resminya 2 Prodi baru tersebut bergabung di UTS disampaikan langsung oleh Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D dalam kegiatan safari ke Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) sebagai Unit Pengelola Prodi (UPPS) Teknik Sistem Energi dan Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral (FTLM) sebagai UPPS Teknik Pertambangan. Dengan demikian baik FTLM dan FRS masing masing saat ini mengelola 5 prodi.
Chairul Hudaya menyatakan, “Jika ditelisik di PDDIKTI, baru ada 3 universitas di Indonesia yang membuka Prodi Teknik Sistem Energi (TSE) tingkat sarjana dan 1 tingkat pascasarjana. Di NTB, prodi TSE menjadi prodi pertama dan satu satunya.
Prodi TSE diharapkan mencetak lulusan yang menguasai dan memanfaatkan sumber daya dan sistem energi, baik energi berbasis fosil maupun energi terbarukan. Sementara Teknik Pertambangan akan menjadi mesin yang menelurkan lulusan yang handal pertambangan, seperti diketahui bersama bahwa NTB kaya akan tambang mineral, khususnya emas. Pusatnya ada di Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu.”
Lebih jauh Ia menyampaikan, “Tentu SDM yang cakap dan handal di bidang pertambangan menjadi kunci sukses pemanfaatan tambang untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Supaya kita tidak menjadi penonton di daerah sendiri. Namun aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah kita tercinta. Selain pertambangan mineral, saat ini di NTB juga sedang dibangun smelter yang tentu membutuhkan ribuan SDM yang berkompeten.”
Rektor UTS memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Tim Wakil Rektor I, BPMA, FRS, FTLM dan para dosen yang telah berjuang bersama merealisasikan terbentuknya prodi baru ini di UTS. Kedepannya semoga gebrakan dan inovasi UTS terus dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Sumbawa, NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya.