Oleh : Lalu Heri Rizaldi, S.TP., M.T – Dosen Teknologi Industri Pertanian
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan pola hujan, pergeseran musim, kenaikan suhu, dan kenaikan muka air laut. Salah satu dampak perubahan iklim di sektor pertanian yaitu kegagalan panen akibat kejadian iklim ekstrim semakin sering terjadi dan semakin meluas. Informasi cuaca yang selalu yang terkini (up to date), bimbingan teknis kepada petani agar lebih baik lagi mengelola resiko iklim dan mengurangi dampak ekonomi dari perubahan iklim seperti kebanjiran atau kekeringan, peningkatan dan pengembangan pemodelan iklim untuk membuat gambaran iklim pada masa yang akan datang.
Kecamatan Praya Barat merupakan satu dari dua belas kecamatan yang berada pada wilayah administrasi Kabupaten Lombok Tengah. Kecamatan Praya Barat terletak pada titik koordinat 08O 46’-12” Lintang Selatan dan 116O 13’-48” Bujur Timur. Sebelah utara Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan kaki Gunung Rinjani, hal ini sangat berpengaruh terhadap keadaan geografis di Kabupaten Lombok Tengah, sehingga wilayah yang ada disebelah utara cenderung lebih subur dibandingkan dengan wilayah yang ada pada bagian selatan. Kecamatan Praya Barat terletak dibagian selatan Kabupaten Lombok Tengah yang berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. keadaan geografis dan sosial suatu wilayah saling berkaitan satu sama lain, keadaan pola hidup masyarakat akan mengikuti pola geografis wilayah yang ditinggalinya. Perkembangan keadaan wilayah juga nantinya akan dipengaruhi oleh kualitas dan pola hidup sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Keadaan sosial masyarakat di Kecamatan Praya Barat umumnya tidak jauh berbeda dengan masyarakat yang ada di Kecamatan lain. Masyarakat setempat masih mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharianya. Lebih dari 50% masyarakat masih bergantung pada sektor tersebut Dengan perkembangan, teknologi, informasi, dan pendidikan masyarakat Kecamatan Praya Barat memiliki peluang untuk memajukan sumber daya manusianya. Selain pertanian masyarakat Kecamatan Praya Barat juga bekerja disektor nelayan, dan perdagangan.
Kecamatan Praya Barat memiliki dua pergantian musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi dari bulan November – April, sedangkan musim 55 kemarau terjadi pada bulan Mei – Oktober. Analisis iklim di Kecamatan Praya Barat menggunakan metode klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson dan Oldemen. Pengklasifikasian iklim ini didasarkan pada jumlah bulan basah dan bulan kering dalam jangka waktu satu tahun. Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson mengunakn perbandingan antara jumlah bulan kering dengan bulan basah dengan kriteria bulan kering <60 mm, sedangkan bulan basah >100 mm Klasifikasi iklim Oldemen didasarkan pada perbandingan bulan kering dan bulan basah dengan kriteria bulan kering <100 mm dan hulan basah >200 mm.
Hasil klasifikasi iklim dengan metode klasifikasi Schmidt-Ferguson menunjukan kecamatan Praya Barat memiliki jumlah bulan kering sebanyak 3 bulan dan bulan basah sebanyak 7 bulan, sehingga tipe iklim kecamatan Praya Barat tergolong dalam iklim Schmidt-Ferguson Tipe C (Agak Basah), sedangkan hasil klasifikasi iklim dengan metode klasifikasi Oldemen menunjukan bahwa jumlah bulan kering sebanyak 5 bulan dan bulan basah sebanyak 4 bulan sehingga tipe iklim Kecamatan Praya Barat tergolong dalam iklim Oldemen Tipe D3.
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson Tipe C (Agak Basah) tipe iklim ini memilki pola tanam padi satu kali dan palawija dua kali tergantung pada ketersediaan air hujan, sedangkan klasifikasi iklim Oldemen Tipe D3 memiliki ciri-ciri pola tata tanam padi satu kali dalam setahun atau palawija satu kali setahun tergantung pada ketersediaan air hujan.
Kondisi iklim Lombok tengah khususnya Kecamatan Praya Barat yang didominasi oleh lahan kering mengakibatkan proses budidaya padi hanya bisa dilakukan pada musim hujan, ini sesuai dengan analisis klasifikasi iklim SchmidtFerguson Tipe C dan kalsifikasi oldemen tipe D3 yang hanya memilki pola tanam padi satu kali dan palawija satu kali dalam setahun yang tergantung pada ketersediaan hujan. Hasil klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson Tipe C dan oldemen tipe D3 juga sesuai dengan hasil penelitian Nandini & Narendra yang menyatakan kondisi iklim Kecamatan Praya Barat masuk dalam katagori agak basah yang disebabkan karna tidak meratanya persebaran hujan di pulau Lombok.
Sumber : Penelitian Thesis – Lalu Heri Rizaldi, S.TP., M.T