Budaya berkompetisi dan semangat berprestasi terus bergelora di jiwa dosen dan mahasiswa FEB UTS, Rabu (21/12/2022) Law Student Association yang merupakan himpunan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa mengadakan lomba Debat Antar Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan mengusung tema “Pilpres 2024”.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa sebagai elemen penting dari masyarakat, memiliki peran untuk turut berpatisipasi dan mampu membangun argumensi dan solusi agresif dalam memahami persoalan Pemilu, mengingat peranan mahasiswa sebagai agent of change yang mampu membuat perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat. Salah satu cara untuk menghimpun gagasan-gagasan itu adalah melalui metode debat yang melibatkan 18 mahasiswa perwakilan dari seluruh Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Ilmu Hukum Geatriana Dewi, M.H dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa Muhammad Nurjihadi, M.Si yang sangat mengapresiasi kegiatan debat ini
“ Saya sangat senang karena lomba debat ini akhirnya bisa jalan meskipun tadinya niatnya dilaksnakan antar SMA tapi setelah dipikir lebih baik dibuat ditingkat fakultas dan saya berfikir agenda ini harus menjadi agenda rutin, program rutin yang dijadikan budaya” Ujar Dekan FEB UTS
Lebih lanjut Dekan FEB UTS menerangkan bahwa ada 3 hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai agen of change yaitu critical thinking, mengidentifikasi masalah, dan problem solving skill
“Sebagaimana masa depan bangsa apa sih yang diperlukan mahasiswa? ada tiga hal; 1) pertama mahasiswa itu harus memiliki kemampuan critical thinkingyang baik berfikir kritis itu sering disalahpahami oleh mahasiswa, banyak mahasiswa yang menganggap bahwa berpikir kritis itu hanya mengkritik pemerintah. Akan tetapi berpikir kritis itu bermaknah bahwa kita bisa menemukan gagasan kita sendiri , ide kita sendiri, dan sebuah peristiwa dan phenomena yang kita lihat; 2) kedua adalah kemampuan mengidentifikasi masalah, hidup ini penuh dengan masalah dan saya yakin anda semua orang-orang bermasalah tapi yang membedakan satu orang dengan orang yang lain itu adalah kemampuan dia dalam mengidentifikasi masalah, artinya banyak orang punya masalah tapi dia tidak mengerti masalahnya apa dan masalah itu tidak hanya dalam konteks individu atau personal tetapi juga dalam konteks social , institusi, dan lingkungan tempat kita berada. Jadi kita harus bisa mengidentifikasi masalah kita apa; 3) ketiga yang harus dimiliki oleh mahsiswa sebagai generasi penerus masa depan ini adalah kemampuan untuk merumuskan solusi / Problem Solving Skill jadi keterampilan menjadi perumus solusi. Agenda seperti ini dilakukan sebenarnya tadi kata ketua LSA bukan menjadi tau siapa yang paling pintar dan paling jago ngomong tapi untuk mengasah tiga hal yang saya jelaskan” Ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini Dekan FEB UTS mengharuskan untuk setiap Himpunan ataupun Ormawa FEB UTS menyelenggarakan kegiatan serupa sebagai syarat untuk melakukan yudisium nantinya, sehingga mahasiswa dapat bebas memilih minat dan bakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
“Saya ingin ketua BEM dan DPM tolong di realisasikan setiap tahun ada lomba seperti ini minsalnya hukum ini jadikan agenda rutin debat antar prodi yang berbahasa Indonesia nanti yang debat berbahasa inggris himpunan yang lain minsalnya yang PKM himpunan yang lain, jadi semua dapat jatah. Jadi salah satu agenda wajib setiap tahun itu dari setiap himpunan wajib membuat lomba seperti ini ditingkat internal, nanti dibagi disetiap himpunan dan memiliki jatah masing-masing . jadi semua kompetisi itu pemenangnya sudah cukup menjadi syarat yudisium” Paparnya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengasah prestasi mahasiswa khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis sehingga dapat mengembangkan daya pikir kritis mahasiswa serta menumbuhkan ide maupun gagasan guna dapat menghadirkan solusi bagi problematika yang ada di tengah-tengah masyarakat, dan mengembangkan semangat berdialog,demokratis ,daya nalar ,dan jiwa kepemimpinan.