Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa kembali belajar bersama praktisi. Kegiatan yang diberi tajuk “Webinar Jurnalistik : Teknik Penulisan Straight News” menghadirkan Wahyu Widiantoro dari TribunNews Lombok sebagai praktisi di bidang jurnalistik.
Diskusi Jurnalistik yang diselenggarakan secara online pada Rabu (31/05) tersebut berhasil memunculkan semangat mahasiswa untuk mendapatkan ilmu jurnalistik dari praktisi langsung. Dilatarbelakangi oleh kebutuhan mahasiswa untuk memperoleh kiat-kiat jurnalistik yang sesuai dengan bidang keilmuan di Ilmu Komunikasi, webinar bersama praktisi ini diinisiasi oleh Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Jurnalistik, Nurhadi Ihwani. “Belajar teorinya sudah dilakukan selama satu semester terakhir, agar pemahaman mahasiswa lebih dalam, maka dibuatlah diskusi bersama jurnalis yang berkecimpung langsung.Bekal bagi para mahasiswa yang akan menghadapi praktik langsung menulis berita di semester ini. Outputnya mahasiswa memiliki skillmenulis berita sesuai pakem dan kecenderungan pembaca yang dipublikasikan di media. Berita ada banyak jenisnya, sehingga kita harus memiliki kemampuan untuk membedakan dan mengidetifikasi pemberitaan tersebut. Membiasakan mahasiswa embangun insting dalam menulis dan membuat konten.”
Selaku pengampu mata kuliah, Ihwan menyebutkan keresahan mahasiswa tentang menulis berita itu masih banyak. Salah satunya tentang momentum publikasi berita. Sehingga pada kegiatan ini, Ihwan berharap mahasiswa memperoleh insight terntang praktik jurnalistik.
Wahyu Widiantoro selaku narasumber menyampaikan sistematika menulis berita yang dirangkaikan dengan realita di media saat ini. “Membuat berita tentu ada pakemnya. Tujuan membuat berita tidak hanya menggugurkan kewajiban, tapi juga harus di nikmati pembaca. Berita ditulis sesuai dengan momentum sehingga mengundang ketertarikan. Jurnalis harus mampu membaca kecendrungan pembaca juga, sehingga pemberitaan bisa mengambil menarik atensi tanpa melebih-lebihkan. Industri media memang mencari profit, namun tetap memperhatikan pakem.”
Wahyu juga menambahkan bahwa Jurnalis memiliki pakem dan tantangan tersendiri untuk menerapkan pakem tersebut tidak hanya untuk clickbait. Fenomena tsunami informasi yang terjadi saat ini membuat pembaca tidak bisa membedakan berita yang dikomsumsi oleh masyarakat.
Mahasiswa aktif menggali kiat-kiat dalam sesi diskusi. Webinar yang berlangsung selama dua jam tersebut berjalan lancar. Program studi berharap kedepannya akan semakin banyak kuliah bersama praktisi yang diselenggarakan oleh dosen, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar di kelas namun melaksanakan praktiknya secara langsung.