Indonesia merupakan negara yang kaya akan situs peninggalan sejarah. Setiap periode sejarah banyak ditemukan situs-situs peninggalan sejarah yang sangat beragam mulai dari candi, rumah kuno, fosil, arca, sampai bangunan megalitik diantaranya menhir, sarkofagus, dolmen hingga waruga. Sebagai Negara besar yang kaya akan sumber daya pariwisata, baik yang berupa keindahan alam, kekayaan keanekaragaman budaya maupun potensi wisata minat khusus, Indonesia sangat layak menjadi destinasi wisata di dunia.
Banyak ahli yang mengungkapkan bahwa situs-situs peninggalan sejarah yang banyak tersebar tersebut merupakan hamparan laboratorium pembelajaran sejarah. Utri Mulyani, M.M.Inov menegaskan bahwa hal inilah yang mendorongnya untuk meneliti hal tersebut karena situs peninggalan sejarah sangat penting peranannya dalam pembelajaran yang berkaitan dengan pemanfaatan sebagai media pendidikan. Utri menjelaskan bahwa situs peninggalan sejarah dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran yang menyajikan berbagai fakta yang lebih dekat dengan kebenaran serta memberikan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
Selaku Guru Sejarah kelas X di SMAN 3 Sumbawa Besar tahun 2022/2023, melalui penelitiannya Utri ingin membuktikan bahwa situs Istana Dalam Loka dapat digunakan sebagai media edukasi sejarah di Sumbawa yang dapat meningkatkan motivasi serta minat belajar siswa. Pada mata pelajaran Sejarah Indonesia terdapat kompetensi dasar tentang proses penyebaran islam di Indonesia dengan materi kerajaan islam di Indonesia sampai dengan masa kini, yang sumber sejarahnya kerajaan- karajaan islam diluar pulau sumbawa. Oleh karena itu Utri ingin berinovasi dalam mengkaji materi dengan sumber sejarah Situs istana Dalam Loka yang merupakan bukti kerajaan peninggalan islam di pulau Sumbawa.
Situs ini berlokasi di Sumbawa Besar sebagai bukti peninggalan sejarah islam di Indonesia khususnya di Sumbawa pada masa kini. Dalam hal ini Model pembelajaran sejarah yang digunakan ialah guru memberikan kesempatan kepada siswa mengamati, merumuskan pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data (informasi) dan menarik kesimpulan untuk menggiring siswa untuk berfikir secara runut dan kritis sehingga siswa lebih bisa memahami materi yang disampaikan untuk menyelesaikan permasalahan dengan pemikiran dan eksperimen secara mandiri sehingga diharapkan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran Sejarah dengan memanfaatkan situs Istana Dalam Loka sebagai media pendidikan dapat ditingkatkan.
Adapun teknik pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan diawali rekreasi wisata sejarah bersama siswa ke situs Istana Dalam Loka untuk melihat secara langsung bukti peninggalan kerajaan islam di Sumbawa, selain itu dilakukan pembuatan video pembelajaran sumber sejarah situs istana dalam loka dan melakukan wawancara dengan tokoh sejarah dan pemerhati budaya Sumbawa. Setelah kegiatan rekreasi wisata sejarah dan wawancara, selamjutnya dilanjutkan dengan pembelajaran di kelas dengan harapan pemahaman siswa terhadap materi kerajaan-kerajaan islam di Indonesia dan bukti peningalannya pada masa kini serta minat belajar sejarahnnya dapat meningkat.
Sebelum menerapkan pembelajaran tersebut, Utri sudah lebih dulu melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan alat ukur. Alat ukur minat belajar siswa dalam penelitian ini adalah angket minat belajar yang terdiri dari 22 item pernyataan valid. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan situs istana dalam loka dalam meningkatkan minat belajar sejarah siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata (mean) minat belajar sejarah di kelas yang awalnya rendah mengalami peningkatan minat belajar sejarah siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan situs istana dalam loka sebagai sumber sejarah dengan rata-rata (mean) minat belajar sejarah berada pada kategori sangat tinggi.
Utri Mulyani berharap kedepannya penggunaan situs Istana Dalam Loka sebagai media pendidikan ini dapat dikembangkan melalui penggunaan sumber sejarah lainnya sehingga mampu meningkatkan ketertarikan siswa terhadap sejarah dan merangsang siswa berfikir kritis dan kreatif dalam mencari sumber belajar mandiri. Selain itu, ia juga berharap penggunaan situs istana dalam loka tersebut dapat diterapkan pada mata pelajaran lain guna meningkatkan minat belajar pada siswa. (mpm)