Sumbawa (UTS) – Rabu (14/12) Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Universitas Teknologi Sumbawa (FITH UTS) melalui Dekan FITH Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS menjalin kerjasama dengan Indonesian Marine Education and Research Organization (MERO Foundation) yang diwakili oleh Advisory Board of Mero Foundation Dr. Rahmadi Prasetyo, ST., MT. serta Mero Foundation Dr. I Wayan Mudiante, Ph.D, Dosen Kimia dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Ganesha di Gedung Sumbawa Techno Park (STP).
Kegiatan Penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) merupakan serangkaian kegiatan dari Program FITH. Dalam kegiatan yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari FITH ini di awali dengan sambutan dari Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D diikuti dengan pengenalan sejarah pembentukan MERO Foundation, dan beberapa aktivitas yang telah dilakukan oleh Dr. I Wayan Mudiante, Ph.D.
MERO Foundation adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang edukasi yang menyediakan tempat dan kesempatan magang riset bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti yang berasal dari institusi dalam maupun luar negeri. MERO Foundation secara resmi didirikan pada Februari 2020 dan resmi secara hukum pada 19 Juni 2020.
Selain di bidang penelitian MERO Foundation juga fokus dengan kawasan lingkungan. Ada banyak kegiatan antara lain: bersih pantai, edukasi nelayan, penelitian mikro plastik, sosial budaya masyarakat pesisir. MERO Foundation tidak saja hanya untuk melatih kemampuan hardskill, tapi saat magang juga akan dilatih kemampuan bahasa inggris dan kemampuan softskill lainnya.
Selanjutnya Dekan FITH membuka kegiatan dengan presentasi Pengenalan Penelitian Biologi Kelautan di Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati. Ali menjelaskan hasil penelitian-penelitian biologi dari mahasiswa dan dosen di FITH salah satunya adalah pengembangan ikan bage.
Kemudian kuliah umum Inspirational Lecture yang disampaikan oleh Dr. Rahmadi Prasetyo, S.T., M.T dengan tema “Kajian Empiris Restorasi Terumbu Karang di Bali dan Sekitarnya”. Dalam presentasinya Rahmadi menjelaskan teknik-teknik restorasi terumbu karang.
“Ada banyak teknik restorasi karang yang dapat digunakan untuk mengembalikan ekosistem karang. Tetapi tidak ada satu pun pendekatan restorasi yang akan cocok untuk semua lokasi, wilayah, dan kondisi lingkungan. Jadi setiap teknik harus disesuaikan dengan faktor-faktor tersebut” jelas Rahmadi.
Kuliah umum selanjutnya disampaikan oleh Dosen Program Studi Ilmu Perikanan FITH Heri Murtawan, S.Si., M.Si. dengan tema “Kawasan Konservasi Perairan di NTB Kaitannya dengan Ekosistem Terumbu Karang”. Dalam penyampaiannya Heri menjelaskan proses pembentukan kawasan konservasi perairan serta penyelarasan pemahaman terkait tujuan dan target pemerintah dalam upaya konservasi dan khususnya terkait ekosistem terumbu karang.
Kemudian kegiatan Training Series “Sharing Session: Penyusunan Proposal dan Sukses Memenangkan Hibah Kompetisi di bidang Marine Natural Products” yang disampaikan oleh I Wayan Mudiante, Ph.D. Dan kegiatan terakhir adalah Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara FITH UTS dengan MERO Foundation.
“Dengan terjalinnya kerjasama antara FITH UTS dengan MERO Foundation ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan penelitian baik untuk mahasiswa maupun dosen lainnya. Selain bisa melakukan penelitian kita juga bisa mendapatkan pengalaman berharga lainnya seperti ikut kegiatan pelestarian dan kebersihan pantai bersama masyarakat sekitar. Semoga hasil yang didapatkan hari ini dapat diterapkan di sini mengingat sumber daya kelautan kita juga sangat melimpah” jelas dari Rektor UTS.