Menteri ESDM Kuliah Umum di UTS

Menteri-ESDM-Ignasius-Jonan-660x330Menteri ESDM Ignasius Jonan saat memberi kuliah umum

Batu Alang, (28/04/2017)

Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengaku kagum dengan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ia meminta mereka untuk tidak berkecil hati menimba ilmu di tempat yang jauh dari daerah asalnya. Menurut Menteri Jonan, melanjutkan study tidak harus di tempat yang bagus. Meskipun berada di tengah hutan, di pinggir sungai dan di tempat terpencil, asalkan semangat untuk belajar mahasiswanya dan mutu yang dimiliki perguruan tinggi tersebut.

Hal ini diungkapkan Menteri Jonan saat berkunjung ke UTS untuk memberikan kuliah umum kepada civitas akademika setempat, Jumat (28/4) sore. Menteri Jonan yang tiba di UTS bersama rombongan termasuk Rida Mulyana salah satu Dirjen di Kementerian ESDM, dan Anggota DPR RI Dr. H. Qurtubi disambut hangat Ketua Dewan Pembina UTS Dr. H. Zulkieflimansyah M.Sc, Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Rektor UTS Dr. Andy Tirta, Kapolres AKBP Yusuf Sutejo SIK MT, dan Kajari Sumbawa Paryono SH MH.

Karenanya Menteri Jonan meminta perguruan tinggi terutama UTS harus bisa melahirkan temuan-temuan yang inovatif dan bermanfaat bagi bangsa dan negara serta rakyat Indonesia. Selama ini semua temuan penting tidak pernah terlahir dari perguruan tinggi melainkan dari laboratorium dan industri. “Jangan terlalu banyak diskusi, cepat lahirkan karya,” cetusnya.

Di bagian lain, Jonan memberikan tips menjadi orang yang bermanfaat. Di antaranya harus memiliki toleransi dan tidak mengedepankan ego. Dalam menjalankan kehidupan harus menggunakan akal sehat. Selain itu, hidup harus realistis, efisien, efektif dan bersih (tidak korupsi). “Ketika tuhan memberikan kita usia 75 tahun, maka 25 tahun pertama hidup kita lebih banyak menerima, 25 tahun berikutnya hidup harus seimbang menerima dan memberi, dan 25 tahun terakhir harus banyak memberi daripada menerima,” tandasnya.Rektor-Andy-TirtaSebelumnya Rektor UTS, Dr. Andy Tirta menyebutkan bahwa mahasiswa UTS berasal dari daerah yang beragam mulai Papua, NTT, Kalimantan, Sumatra, Aceh, Jabar, Jatim, Jateng dan lainnya termasuk pulau terjauh yaitu Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Ia mengaku bersyukur dianugerahi oleh mahasiswa yang sangat talented. Sejak dibuka penerimaan mahasiswa baru, tercatat sudah 800 berkas lamaran calon mahasiswa dari luar Sumbawa. Dosennya juga masih muda dan merupakan lulusan luar negeri serta kampus ternama di Indonesia. Namun mereka memiliki semangat yang besar dalam menyiapkan SDM Sumbawa untuk Indonesia ke depan. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri, semoga apa yang disampaikan memberikan inspirasi bagi kami,” ujarnya.Direktur-STP-Arif-Budi-WitartoSementara Direktur Science Techno Park (STP) Sumbawa, Dr. Arif Budi Witarto mengatakan bahwa di area kampus UTS telah dibangun STP. Pembangunan STP yang merupakan program Presiden Jokowi ini terbuka untuk siapa saja dan tugasnya melahirkan perusahaan baru berbasis teknologi yang bergerak di bidang pertanian dan lainnya. STP ini menjadi sumber inovasi yang akan diinkubasi menjadi perusahaan. Perusahaan itu bisa berasal dari perguruan tinggi seperti UTS dan lainnya, maupun Lembaga Litbang dan masyarakat umum. Sudah ada tiga perusahaan yang dilahirkan secara swadaya di lingkup STP. Tahun mendatang juga akan dibangun sentra industry kecil dan menengah. Selain itu pengelola STP Sumbawa membangun jejaring dengan menjalin MoU dengan beberapa STP.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina UTS, Dr. H. Zulkiflimansyah M.Sc mengemukakan ada beberapa alasan mengapa UTS didirikan. Dijelaskannya, IPM Indonesia timur khususnya NTB rendah karena mayoritas lulusan terbaik SMA, sekolah di luar daerah. Ia pun membalik strategi tersebut dengan mendirikan institusi pendidikan yang bagus agar putra terbaik dari berbagai daerah kuliah di UTS, demikian dengan dosen-dosennya.Doktor-Zulkiflimansyah-UTSAlasan kedua, Sumbawa memiliki kekayaan tambang yang luar biasa. Namun orang mengalami kemiskinan di tengah keberlimpahan ini. Banyak orang yang keluar negeri menjadi TKI hanya untuk mendapat 1-2 gram emas. Karena itu dengan SDM yang dihasilkan UTS, alumninya tidak hanya dapat mengelola PT AMNT, tapi semua perusahaan tambang di dalam maupun luar negeri. UTS juga lahir ingin mengundang para ilmuwan terbaik dan para pakar di bidangnya untuk mengerami mahasiswa menjadi elang-elang yang dapat mencengkeram dunia.

Doktor Zul mencontohkan Dr. Arif Budi Witarto yang merupakan ilmuwan dunia dan ahli biotech. Salah satu impian Dr Arif ini ingin menciptakan Taman Qur’an. Di taman ini semua  tanaman yang terkandung di dalam Al Quran akan dikembangbiakan. “Saya bayangkan 10 tahun ke depan di lembah Olat Maras ini akan tumbuh buah kurma, zaitun, tin dan lainnya,” demikian Doktor Zul. (JEN/SR)

Sumber:

samawarea.com

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024