Foto Bersama Mahasiswa KKN Kelungkung dan LPPM UTS
Batu Alang, (26/02/2018)
Sebagai salah satu desa yang dekat dengan hulu sungai, Desa Kelungkung Kecamatan Batulanteh tentu memiliki pasokan air berlimpah. Namun, letaknya di dataran tinggi membuat petani kesulitan mengairi persawahan. Hal ini mendorong mahasiswa KKN Regular II Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) membuat pompa Hidram (Hidraulic Ram Pump) sederhana dengan bahan pipa dan botol plastik sebagai solusi alternatif.
Ketua KKN Regular II Lamru Ristu Poniman yang juga inisiator pembuatan pompa tersebut mengatakan perencanaan yang dilakukan saat ini menjadi bentuk kerja sama dengan masyarakat setempat untuk menyempurnakan pompa yang mereka buat sebelumnya. “Sudah ada masyarakat yang pernah membuat, tapi masih gagal. Saat ini kami mengajak mereka untuk memperbaiki dan berkolaborasi untuk penyempurnaan,” tuturnya saat kunjung Monitoring dan Evaluasi, Jumat, (23/02).
Pompa yang menggunakan tenaga air tersebut, masih dalam masa dalam masa penyempurnaan. Percobaan terakhir menggunakan Pipa PVC berukuran 1 inc mampu menyalurkan air ke ketinggian 7 meter. “Untuk mencapai ketinggian 30 meter dibutuhkan pipa ukuran 5-6 inc. Saat ini sudah ada masyarakat yang menunggu untuk percobaan di sawahnya,” ungkap mahasiswa Teknik Mesin tersebut.
Pipa Hidrolik dan alat Penirisan Minyak Mahasiswa KKN UTS
Selain pembuatan pompa Hidram, beberapa program yang sudah dilakukan di antaranya, Perancangan Pembuatan Spinner (Alat Penirisan Minyak) untuk Keripik, Pembuatan Pakan Silase menggunakan Limbah Jagung dengan EM4, Mengenalkan Pola Hidup Sehat dengan Antiseptik Alami sebagai Bahan Pencuci Tangan pada Siswa Sekolah Dasar, Pengomposan Metode Keranjang Takukara sebagai Pendekatan dalam Penyelesaian Permasalahan Sampah Organik di Sekolah secara Berkelanjutan, Plant Education (Identifikasi dan Karakterisasi Tanaman) bagi Siswa Sekolah Dasar di Desa Kelungkung, Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga sebagai Inovasi Teras Cantik, ada juga pembuatan olahan kayu Pakis Ble yang memiliki motif unik yang banyak terdapat di Klungkung menjadi kerajinan tangan. Olahan makanan dari Sirsak menjadi Dosir (Dodol Sirsak), pembuatan selai Kulit Pisang, Pembuatan Kerupuk dan Abon Bonggol Pisang, Budidaya Jamur Tiram Putih, Pembuatan Tepung dan Nugget Kulit Singkong, Budidaya Jamur Tiram (Pleuretos ostareatus) dalam Rangka Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Kelungkung, Pembuatan Briket dari Tongkol Jagung, dan Pembuatan Bahan Bakar Minyak dari Limbah Plastik.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UTS Sahri Yanti mengharapkan KKN yang saat ini berlangsung harus lebih baik dari yang sebelumnya, bisa membawa perubahan untuk desa dalam jangka panjang, sehingga program-program yang dilakukan bisa berkesinambungan dan bermanfaat untuk masyarakat, dapat hidup bermasyarakat, sehingga memperkenalkan UTS ke pelosok desa dengan citra baik.
“Selanjutnya akan ada KKN Pemberdayaan Pengabdian Masyarakat (KKN PPM) sebagai bentuk kerjasama UTS dengan Riset Dikti, lokasi di Kecamatan Utan yang akan berlangsung selama 1,5 bulan,” tutupnya.