Masin, sambal tradisional Sumbawa yang aromanya serupa terasi, berhasil menghantarkan Chairul Anam Afgani, S.TP., MP bersama timnya, Andy Baso Manguntungi, S.Si.,M.Si Dinar Suksmayu Saputri, S.TP.,MP dan Amirin Kusmiran, S.Si., MT mendapatkan 250 juta dana Hibah dari Dikti.
Tiga tujuan utama Chairul Anam Afgani, dkk melakukan riset tentang masin yaitu, Mengetahui spesies bakteri yang berperan selama fermentasi dan untuk mendapatkan isolat murni yang potensial sebagai kultur starter (StarMas) dalam pembuatan masin udang rebon, sehingga dapat dibuat masin dengan mutu yang baik dan stabil serta dapat diproduksi secara komersial.
Mengetahui beberapa perubahan mikrobiologis dan biokimiawi yang terjadi selama fermentasi masin udang rebon, dan Masyarakat dapat melakukan diversifikasi pengolahan udang menggunakan kultur starter (StarMas) sebagai alternatif untuk mengatasi kerusakan dan pembusukan udang pasca penangkapan.
Riset UTS dengan jangka waktu 1 tahun ini akan menggandeng CV. OMG SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT.
Selain topik tentang Masin, UTS juga mendapatkan kesempatan untuk riset tentang Mie jagung bergizi bagi penderita gizi buruk di NTB. Alhamdulillah, riset tersebut didanai sebesar Rp 300 juta.
Penelitian yang dilakukan oleh, Ir. Satrijo Saloko, M.P, Dr. Wahyu Bambang Widayatno, Sahri Yanti, S.Si., M.Sc, Hendra Kusuma, S.H. , dan Muh. Johansyah, S.Gz., MPH. Kolaborasi riset Universitas Mataram (pengusul) dan UTS tentu saja akan banyak sekali manfaatnya, khususnya bagi LPPM UTS dan para dosen muda UTS yg sedang bersemangat dlm bidang riset.