Rektor Chairul Hudaya, Ph.D: UTS Harus Membumi dan Mendunia
SUMBAWA- Di usianya yang ke-7 tahun, Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) kembali menggelar wisuda. Kegiatan wisuda yang digelar di aula Ruang Publik Kreatif (RPK) UTS, Minggu (1/3) ini, merupakan wisuda keempat kalinya.
Sebanyak 113 mahasiswa yang berhasil diwisuda kali ini. Mereka terdiri dari Fakultas Teknik dengan 6 Prodi sebanyak 10 orang, Fakultas Ekonomi Bisnis dari 3 Prodi sebanyak 63 orang. Sementara dari Fakultas Ilmu Komunikasi sebanyak 8 orang, Fakultas Psikologi sebanyak 19 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 8 orang dan Fakultas Teknobiologi 2 orang.
Dengan demikian, sejak wisuda pertama tahun 2017 lalu hingga saat ini, UTS telah mewisuda sebanyak 809 orang
Hadir Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Ketua Yayasan Dea Mas Hj.Niken Septarini Zulkieflimansyah, Bupati Sumbawa H.M.Husni Djibril, Kepala FKPD Sumbawa dan pejabat dari LL Dikti Wilayah VIII. Gubernur juga mengajak seorang pekerja sosial asal Belanda Mindy Melanie S. Dia sangat peduli kepada anak-anak cacat di Indonesia dan NTB khususnya.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku waktu berlalu begitu cepat. Hampir tidak pecaya anak-anak muda dari berbagai kota di Indonesia bersedia datang mencari ilmu ke Sumbawa. Bahwa grooming the future leaders pemimpin masa depan Indonesia berkumpul di UTS.
Gubernnur berharap mayoritas alumni UTS melamar dan berani bersaing dalam program awarde NTB. ”Karena banyak sekali mahasiswa NTB terutama UTS bertebaran di berbagai negara. Elang yang kita rawat, kita didik di sini terbang ke seluruh penjuru dunia,” katanya.
Sebagai Pembina yayasan Deea Mas, tempat UTS bernaung, Gubernur menyebut, mantan Rektor UTS Dr.Andy Tirta tidak akan meninggalkan Sumbawa meskipun tidak lagi menjabat sebagai Rektor. ”Ada banyak tugas berat yang kita serahkan. Salah satunya adalah membawa UTS bisa menularkan kepercayaan diri kepada masyarakat.
Bahwa Sumbawa bukan hanya dikenal dari permen susu dan susu kuda liar. Tapi dari kampus UTS ini dan Sumbawa bisa menghasilkan motor listrik bagi bangsa Indonesia,” harap Gubernur.
Sementara itu, Kabag Sumber Daya LL DIKTI Wilayah VIII Pande Putu Surya Dinata mengaku kaget dengan perkembangan UTS. ”Awalnya tidak meyakinkan. Namun setelah tujuh tahun, progressnya sangat meyakinkan. Misalnya dari awal minim dosen. Sekarang sudah 140 dosen. Dan sekarang mereka sudah memenuhi syarat untuk memegang jabatan fungsional.
Selain itu, Proses Tri Darma perguruan tinggi juga sudah berjalan dengan baik. Buktinya semua prodi sudah terakreditasi. Dari segi SDM sudah cukup. Namun tetap harus ditingkatkan dengan cara penelitian. Karena namanya kualitas bisa dilihat dari hasil penlitian,” katanya.
Bupati Sumbawa H.M.Husni Djibril dalam sambutannya berharap Rektor UTS Ir Chairul Hudaya bisa membawa UTS benar-benar bisa membumi dan mendunia. Atas nama pemerintah dan masyarakat Bupati mengaku bangga dan turut berbahaiga karena hari ini untuk kempat kalinya UTS melahirkan sarjana baru.
Ini menandakan perguruan tinggi sudah semakin maju serta menorehkan prestasi yang membanggakan kita semua. ”Untuk itu saya mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang diwisuda. Semoga ilmu pengetahuannya benar bisa diaplikasikan dengan baik sehingga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi bangsa dan negara,” kata Bupati.
Dalam sambutannya Rektor UTS Ir.Chairul Hudaya, Ph.D menyampaikan selamat kepada wisudawan yang telah resmi menyelesaikan proses pendidikan formalnya. Untuk mempercepat proses belajar di masyarakat, Rektor berharap wisudawan dapat bergabung dengan Ikatan Alumni UTS. Dengan aktif di dalam IKA UTS, wisudawan dapat terus menyambung silaturrahim antar alumni.
Rektor juga berharap agar alumni mendukung program Tracer Study alumni UTS melalui pengisian data di laman/drive yang telah disiapkan. Hal ini tidak lain sebagai upaya relevansi lulusan UTS dalam dunia kerja. Yakni kesesuaian antara proses pendidikan di UTS dengan realitas di dunia kerja (link and match.)
Dilanjutkan, dalam empat tahun ke depan, arah UTS menjadi institusi pendidikan yang membumi dan mendunia. Membumi berarti bahwa UTS dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. Masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia.
Para civitas akademika UTS harus mampu menciptakan inovasi baru dalam memecahkan setiap masalah yang ada di masyarakat. Para dosen dan mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan solusi. ”Misalnya untuk peningkatan produktifitas petani jagung, bagi peternak sapi, rumput laut dan sebagainya. Bagaimana komoditas utama Sumbawa tersebut bisa ditingkatkan nilai tambahnya sebelum dikirim ke luar daerah. ”Inilah yang oleh bapak Gubernur disebut sebagai industrialisasi,” ucapnya.
Kemudian “Mendunia” artinya bahwa karya-karya dan inovasi UTS, harus dapat dikenal dan bersaing di kancah internasional. Selain itu berperan aktif untuk ikut serta menyelesaikan permasalahan dunia. ”UTS sedang merancang sebuah motor listrik. Dan pada Kamis lalu, UTS telah mendatangkan ahli dalam tekhnologi motor penggerak listrik yakni Ricky Elson, yang dujuluki Si Putra petir.
Dan Ricky telah berkomitmen untuk datang ke UTS secara periodic untuk membiimbing tim NGEBUTS. UTS memiliki mimpi besar untuk membuat motor listrik balap untuk turut serta meramaikan hajatan akbar bangsa Indonesia tahun depan yaitu, MotoGP 2021 yang diselenggarakan di sirkuit Mandalika.
Untuk pengembangan mahasiswa, pada tahun 2019, UTS telah mengirim puluhan mahasiswa ke luar negeri. Antara lain Malaysia, Thailand, Taiwan untuk merasakan berinteraksi dengan masyarakat akademik dunia. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan lingkungan akademik dunia sekaligus meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa UTS.
Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang dilaksanakan oleh ketua yayasan Dea mas Hj.Niken Septarini, Rektor UTS Chairul Hudaya, dan Dekan Fakultas masing-masing. pengumuman dan pemberian penghargaan kepaa wisudawan/wisudawati terbaik.