Terinspirasi dari beberapa desa wisata yang ada di Indonesia, UTS berkolaborasi dengan Grup Mentari Indonesia mencanangkan kawasan Olat Maras menjadi Desa Pemberdayaan pertama di Indonesia dan Desa Pendidikan dan Wisata pertama di Sumbawa, melalui program Global Village.
Global Village adalah sebuah kawasan yang dibangun untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri melalui berbagai program di Dalam Negeri seperti belajar bahasa asing, belajar kompetensi baru dan mengembangkan diri di Luar Negeri melalui beasiswa, magang, kerja, dan lain sebagainya. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya Sumbawa melalui pengelolaan wisata, UMKM, dan lain-lain. Dimana tujuan dan konsep utama dari Global Village ini menciptakan kawasan belajar yang nyaman dan asri melalui wisata pendidikan bagi masyarakat.
Saat ini dengan tagline #utsmembumidanmendunia UTS meyakini potensi dan animo belajar masyarakat yang besar perlu wadah lebih inovatif lagi untuk mengakomodasi hal tersebut dan Global Village bisa menjadi pilihan tepat. Salah satu program pemberian beasiswa internasional UTS (GAS-UTS) akan mendatangkan puluhan mahasiswa asing dari 23 negara, ini akan menjadi interaksi positif yang mendukung masyarakat yang ingin belajar berbagai hal contohnya bahasa asing, dan Global Village bisa menjadi tuas pengungkitnya. Global Village akan menghadirkan tim pengajar profesional tentunya, dan tidak hanya menjadi tempat belajar tetapi juga alamnya bisa dinikmati sebagai wisata yang menyenangkan.
Tercetusnya ide kawasan Global Village ini telah muncul sejak November tahun 2020 lalu dan pada Sabtu 16/01/2021 telah diselenggarakan Soft Launching Global Village di lingkar Olat Maras UTS. Turut mengundang tokoh masyarakat setempat yakni Dusun Batu Alang, Leseng, dan Pernek Global Village akan ‘running’ mulai Januari 2021.
Imam Wahyuddin, S. Pd, MH selaku General Manager Grup Mentari Indonesia menjabarkan terkait akan seperti apa Global Village ini ke depannya. “Kami memiliki banyak sekali program yang tentunya akan membantu teman-teman. Kami berupaya mendatangkan seluruh student dari seluruh Indonesia untuk belajar di sini, bukan hanya dari Sumbawa-NTB khususnya.
Kami pun telah memiliki kerja sama dengan berbagai instansi Luar Negeri terkait beasiswa belajar ke berbagai negara bahkan bekerja. Tentunya setelah mengikuti kelas yang ada di sini. Selain belajar, students juga akan dapat menikmati wisata alam yang di fasilitasi oleh Global Village.” Tutur Imam, yang ternyata adalah Putera Asli Sumbawa.
Berbicara mengenai program unggulan yang ada di Global Village Putri Rahmawati, PSC selaku Program Manager Global Village menuturkan, “program unggulan yang kami tawarkan di Global Village tentunya beasiswa belajar ke luar negeri, penempatan kerja ke luar negeri (non-TKI atau profesional muda) profesional crew untuk kapal pesiar, pelatihan bahasa, dan pengembangan UMKM. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan seratus perusahaan asal Jerman terkait eksport dari Sumbawa. Yang membuat Global Village berbeda dengan Kampung Inggris yaitu metode zonasi.Salah satu kekurangan dari kampung-kampung bahasa lainnya yaitu english area nya tidak berkembang. Nantinya kami akan membuat zona, misalnya di satu zona ketika masuk di kawasan tersebut wajib berbahasa Inggris, dimana dalam zona tersebut akan di jumpai toko atau cafe yang di isi oleh pekerja yang kami rekrut dari masyarakat setempat yang ingin berkontribusi dengan kami bekali kemampun berbahasa Inggris. Sehingga selain student dan pekerja setempat, pengunjung yang datang ke Global Village dengan tujuan menikmati wisata alam yang di suguhkan juga bisa belajar berbahasa Inggris bersama.”
Lebih jauh Putri menjelaskan kick off programme Global Village adalah SAGES Scholarship, yaitu seleksi beasiswa studi ke 4 negara yakni Jerman, Austria, Swiss, dan Inggris jenjang S1, S2, S3. “Tantangan utama dari suksesnya Global Village ini nantinya bukanlah semata keinginan belajar yang rendah, karena pasti jika melihat interaksi yang terbangun di Global Village bisa menumbuhkan hasrat belajar tetapi lebih tepatnya adalah menjangkau, mengedukasi masayarakat bahwa pendidikan adalah investasi yang paling tepat.” Pungkas Putri.