Pada hari senin, 13 September 2021 telah dilakukan pertemuan antara Tim UTS yang diwakili oleh Bapak Khotibul Umam, S.Si., M.Sc selaku Wakil Rektor III Bid. Riset dan Inovasi UTS dengan Kepala Bagian Kerjasama Setda Provinsi, Tri Joko Hartono; Sekban Kesbangpol, Ahmad Yani; Yuda Wijaya dari Biro Hukum dan didampingi oleh para staf pemerintahan.
Pertemuan tersebut bertempat di ruang rapat Setda Provinsi NTB. Dalam pertemuan tersebut, telah dibahas Rancangan PKS antara UTS dan Badan Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) NTB, yang di fasilitasi oleh Setda Provinsi NTB. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Bapak Tri selaku Kabag Kerjasama. Beliau menyambut baik kedatangan Tim UTS, kemudian memberikan arahan terkait teknis perumusan PKS tersebut. Kegiatan diskusi di lakukan antara pihak UTS dan Badan Kesbangpol, bersama Biro Hukum Setda Provinsi yang bertujuan untuk mendapatkan kesepahaman kerjasama baik dari kontennya, persepsi kerjasama dan analisa hukum.
Pihak Badan Kesbangpol yang diwakili oleh Sekban, Ahmad Yani menyampaikan bahwa Kesbangpol sangat mengapresiasi kegiatan kerjasama yang telah diinisiasi oleh Bidang Kerjasama Dalam Negeri (KDN) UTS dibawah Wakil Rektor IV Bid. Kerjasama melalui komunikasi awal yang kemudian dihasilkan dalam bentuk draft kerjasama. “Kami berharap bisa membangun sinergi melalui mahasiswa yg turun ke Desa, bagaimana cara membina masyarakat, mengajar baik secara ilmu, agama, budaya untuk mengalihkan masyarakat dari buruknya pengaruh narkoba” ujar Pak Sekban.
Hal tersebut ditanggapi dengan seksama oleh Warek III UTS, dengan menyampaikan bahwa dalam Program Merdeka yang sesuai dengan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kuliah di Desa selama satu semester. “Mahasiswa kami akan dinekali dengan perkuliahan atau teorinya selama satu bulan, dan selanjutnya mengaplikasikan teori-teori tersebut sesuai dengan program dan kebutuhan desa di tiga bulan berikutnya” ujar Umam.
Warek III UTS juga menjelaskan bahwa program Merdeka ini memiliki 5 program utama, dan ada juga program tambahan yang sangat difokuskan pada kondisi masyarakat. “Selain fokus di program utama, mahasiswa juga selalu mengadakan kegiatan seminar maupun sosialisasi yang fokus pada kesehatan fisik dan mental, salah satu yang wajib ada yaitu tentanga bahaya narkoba” tambah Umam. Pernyataan tersebut disambut antusias, dimana nantinya Sekban menyampaikan bbersedia mendukung secara penuh untuk program tersebut. “Kesbangpol provinsi siap hadir dimanapun ada kegiatan mahasiswa UTS. Dan kami juga siap mendampingi terutama untuk program terkait narkoba, karena narkoba menjadi salah satu aspek yang dapat merusak dan menghambat kemajuan desa, dan itu sangat sulit untuk di minimalisir” jelas Sekban.
“Kami selalu mengukur indikator desa sebelum dan sesudah Program desa dilakukan, dan kami sedang mengusahakan bagaimana adik2 UTS yg berperan sebagai stimulant di desa, bisa membantu pengembangan desa dan mendampingi masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Juga bagaimana untuk menjaga sustainability dari program tersebut,” tambah Umam.
Setelah menyamakan beberapa persepsi, draft kerjasama antara UTS dan Kesbangpol yang telah dibahas satu per satu sesuai pasal akhirnya dapat difinalisasi. “Untuk draft PKS ini sudah di sesuaikan dengan kesiapan, kemauan Dan kesanggupan Badan Kesbangpol selaku Pihak Pertama dan UTS selaku Pihak Kedua. Jika dikemudian Hari ada beberapa Hal yang ingin ditambah maupun dirubah, dapat dilakukan amandemen asalkan kedua pihak menyetujui” jelas Yuda.
Diskusi tersebut berakhir dengan disepakatinya Nota Perjanjian Kerja Sama antara UTS dan Kesbangpol, dimana kedua belah pihak berharap bahwa kerja Sama ini akan sangat membantu dalam memulihkan kondisi masyarakat di beberapa Daerah di Sumbawa yang telah masuk dalam zona merah penggunaan narkoba.
