Musik merupakan salah satu bagian dari kesenian, dan kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan yang bisa dibilang sudah menjadi satu kebutuhan dari manusia secara universal. Musik tercipta memang untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sebuah keindahan, oleh karena itu dapat diartikan bahwa musik memiliki fungsi yang berperan dalam kehidupan manusia, baik sebagai media untuk mengekspresikan perasaan emosional manusia, sebagai media komunikasi, hiburan, media pengajaran norma-norma sosial, bahkan sebagai media kesinambungan kebudayaan. Tetapi Seni Musik merupakan salah satu jurusan yang kerap dipandang sebelah mata, tidak sedikit masyarakat skeptis dengan masa depan lulusan jurusan ini, sebab kompetensinya dinilai tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan dunia profesional. Padahal jurusan Seni Musik mempelajari ilmu yang relevan dengan industri saat ini. Prospek kerja di masa depan pun tidak kalah dengan jurusan bergengsi lainnya yang sudah umum diketahui masyarakat.
UTS saat ini memiliki 30 jurusan di 7 fakultas. Sebagai kampus teknik UTS juga sadar betapa krusialnya bidang keilmuan sosial dan humaniora bagi masyarakat, untuk itulah Kampus Olat Maras juga menyediakan Jurusan Seni Musik yang bisa menjadi pilihan melanjutkan studi untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Terkait hal tersebut, pada 16-17 April 2022 lalu Program Studi Seni Musik UTS telah menggelar event pertunjukan musik menjelang berbuka puasa dengan mengusung tema ‘Baturin’ bertempat di Taman Lembi, Samota dan Kawasan Warmindo Simpang Bingung, Sumbawa. Pentas musik dan seni ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni Musik UTS bertujuan untuk media ekspresi bagi mahasiswa agar dapat menunjukkan kreatifitas mereka tidak hanya dibidang musik tetapi juga seni. Terselenggaranya event Baturin ini juga merupakan bagian dari sosialisasi Prodi Seni Musik ditengah masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bahwa prodi Seni Musik di UTS ada dan siap memberi ruang-ruang pertunjukan musik bagi mahasiswa UTS dan masyarakat umum.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph. D dalam sambutannya menyampaikan bahwa event seni musik serupa ini harus digalakkan lagi, kegiatan kreatif semacam ini dapat menjadi medium efektif untuk mengenalkan tentang apa itu Seni Musik kepada khalayak luas. “Seni musik itu bukan hanya menjadi seorang musisi seperti umumnya yang kita ketahui. Prospek kerja jurusan satu ini juga tidak kalah dengan lainnya. Lulusan Seni Musik juga bisa menjadi seorang peneliti musik, komposer, guru seni budaya, dan lainnya. Kami sangat mengapresiasi kegiatan berkesenian teman-teman semua. Jadi tidak perlu ragu untuk memilih Seni Musik di UTS, karena selain pengajar kami yang kompeten dibidangnya, prospek jurusan ini juga akan cerah dimasa depan.” Tutur Rektor.
Setali tiga uang dengan yang disampaikan Rektor, Kaprodi Seni Musik Rivaldi Ihsan M. Sn menambahkan bahwa seni dan teknologi itu senada. Jika menurut literature Yunani, Teknologi berasal dari kata technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni. Jadi, seni dan teknologi tidak dapat dipisah atau disekat. “Terbukti diprodi seni musik UTS sendiri ada mata kuliah tata kelola seni yaitu mengelola pertunjukan seni musik, ada juga mata kuliah audio visual yaitu bagaimana teknik-teknik perekaman audio visual pertunjukan musik, dan ada juga mata kuliah sound engineering yaitu mempelajari teknik audio untuk musik live ataupun recording. Jadi, kuliah musik itu sangat mengasyikkan tak hanya menjadi seorang musisi saja, bisa menjadi; guru musik, composer, pengelola event musik, dan peneliti musik.” Pungkasnya.