Dua dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc, ALS dan Adelia Elviantari, S.Biotek., M.Si, serta Gita Fenylestari, S.Biotek dan Leggina Rezzy Vangy, S.Biotek dari Sumbawa Technopark (STP) yang berkolaborasi dengan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. rer. nat. Andri Frediansyah, berhasil lolos dalam pengajuan proposal Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi (PEE) Batch 2 dari BRIN pada akhir Juli 2022 lalu. Proposal yang diajukan oleh tim yang terdiri dari lima peneliti ini berjudul “Bioprospeksi Aktinomisetes Termofilik yang Diisolasi dari Kaldera Vulkanik Gunung Tambora di Pulau Sumbawa sebagai Kandidat Sumber Penghasil Antibiotik Baru Asli Indonesia” dengan besaran dana yang didapatkan sejumlah Rp. 29.463.600,-
PEE sendiri adalah salah satu dari tujuh skema pendaanaan riset dan inovasi dari BRIN tahun 2022-2024, yang secara langsung dibuka oleh Kepala BRIN, Bapak Tri Handoko, beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan PEE ini, tim peneliti akan melakukan pengambilan sampel tanah dari berbagai area di Kaldera vulkanik, Gunung Tambora, Pulau Sumbawa NTB untuk kepentingan eksplorasi keanekaragaman hayati khususnya mikroba aktinomisetes termofilik, yaitu jenis bakteri yang dapat tumbuh di daerah yang bersuhu tinggi (45-70 °C). Kegiatan ekspedisi ini merupakan kegiatan eksplorasi sumber daya hayati mikroba ekstremofilik pionir (yang pertama) yang dilakukan di kawasan kaldera vulkanik Gunung Tambora.
Adapun luaran utama dari hasil kegiatan PEE ini adalah untuk mendapatkan 10 koleksi strain aktinomisetes termofilik yang berasal dari kawasan kaldera atau kawah vulkanik Gunung Tambora. Untuk penelitian selanjutnya, strain-strain tersebut dapat analisis lebih lanjut (dikarakterisasi) untuk kepentingan studi taksonomi dan biosistematika penemuan jenis/spesies baru serta untuk mengungkap potensi strain-strain tersebut dalam menghasilkan senyawa antibiotik baru asli dari Indonesia.
Ke depannya, target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat menguak keanekaragaman hayati microorganisme termofilik yang ada di Pulau Sumbawa untuk pengembangan bioindustri. Ekspedisi pengambilan sampel tanah di kaldera vulkanik Gunung Tambora ini direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan Agustus 2022.
Kaldera Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa, tepatnya di wilayah Kab. Dompu dan Kab. Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merupakan salah satu kaldera vulkanik terbesar di dunia dengan diameter mencapai 7 km yang terbentuk saat letusan mahadahsyat yang mengubah iklim dunia di tahun 1815.
Ketua tim peneliti, Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc, ALS, yang juga merupakan Dekan dari FITH mengatakan bahwa, “program yang akan kami kerjakan ini sejalan dengan roadmap penelitian di Bioresource Centre STP dan FITH UTS yang memfokuskan diri pada bidang mikrobiologi lingkungan ekstrim Indonesia, untuk berbagai aplikasi di Bidang Bioteknologi Terapan. Selain mendapatkan dana eksplorasi dari BRIN, tim peneliti juga telah mendapatkan dana stimulant riset melalui skema pendanaan riset Science Technology Research Grant (STRG) Program Ke-28 Tahun 2021 dari Indonesian Toray Science Foundation (ITSF) untuk melanjutkan pengerjaan penelitian setelah kegiatan ekspedisi-eksplorasi dari pihak BRIN.” Terang Ali.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D memberikan selamat dan apresiasi kepada para Dosen dan peneliti yang berhasil mendapatkan hibah, Ia juga berpesan agar semangat produktif seperti ini dapat ditularkan kepada para mahasiswa dan segenap sivitas UTS.