Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu wujud implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Ditjen Diktiristek pada tahun 2022 di bawah pengelolaan Belmawa merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi Perguruan Tinggi dalam pemeringkatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam upaya mengakomodasi perkembangan ide kreatif dan inovatif mahasiswa, PKM terus dikembangkan dan disempurnakan sehingga mahasiswa mampu mengantisipasi, memahami bahkan berkontribusi bagi masyarakat secara nyata. PKM juga dirancang untuk mengadopsi teknologi digital yang telah merasuki nyaris di semua lini kehidupan, sehingga outputnya dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tahun 2022 ini Tim PKM-PI UTS yang beranggotakan 4 mahasiswa yaitu Amriadi Prodi Teknik Mesin (Ketua tim), Irfan Maulana Teknik Mesin (Anggota 1), Arjuna Satriawansyah dari Prodi Teknik Elektro (Anggota 2), Fitra Ridandy dari Prodi Teknik Mesin (Anggota 3) dengan Dosen pembimbing Mietra Anggara, S.T., M.T, telah dinyatakan lolos pada program pendanaan PKM oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). TIM PKM-PI UTS mencetus inovasi teknologi Mesin Pengering kerupuk Otomatis menggunakan sistem Arduino ATMEGA328 menggunakan gas LPG sebagai sumber panas dan dapat mengefesiensikan waktu pengeringan. Mesin pengering ini di harapkan bisa memberikan solusi yang akurat dalam mengembangkan usaha kerupuk terkhususnya di kalangan masyarakat menengah ke bawah di karenakan desain yang ramah lingkungan, biaya pembuatan yang terjangkau dan pengoprasian yang sangat mudah. Pada tanggal 08/09/2022 TIM PKM-PI UTS didampingi oleh Mietra Anggara, S.T., M.T, telah menyerahkan langsung mesin pengering otomatis yang dihasilkan kepada Patia selaku Pengusaha Kerupuk di Kelurahan Olat Rarang Kabupaten Sumbawa Besar .
Ibu Patia mengisahkan bahwa Ia sudah memulai usaha kerupuk dari tahun 2018 sampai sekarang, dalam proses pengembangan usahanya beliau memproduksi kerupuk sebanyak 10kg (satu kali produksi),
namun Ia masih mendapatkan beberapa kendala teknis saat pengeringan kerupuk baik itu dari segi cuaca, debu dan faktor eksternal lainnya. Dalam proses pengeringan sebelum adanya inovasi teknologi mesin pengering otomatis menggunakan system Arduino ATMEGA328 ini, Ia memerlukan sewa jasa untuk mengeringkan kerupuknya, sewa jasa sendiri mengeluarkan biaya yang cukup besar sehingga keuntungan yang Ia dapatkan juga tidak begitu akurat. Dengan adanya alat ini kami terbantu sekali dalam proses produksi yang biasanya kami memproduksi 10 kg perhari bisa meningkat 2-3 kali lipat perhari, selain itu dengan adanya alat ini yang awalnya mengeringkan 1- 2 hari bisa mengefisiensi waktu 2 sampai 3 jam. Kami ucapan terimakasih kepada panitia penyelenggara PKM dan TIM PKM-PI Mesin Pengering kerupuk Otomatis UTS yang telah membantu kami dalam meningkatkan produktivitas usaha industri rumahan kami.” Tutur Patia.
Mietra Anggara menyampaikan, “target dari mesin pengering kerupuk otomatis ini sendiri kami harapkan dapat bekarja dengan efektivitas yang tinggi untuk meningkatkan stabilitas usaha kerupuk, sistem kerja dari alat pengering kerupuk ini bisa memonitoring suhu panas dalam ruang pengering kerupuk, memberi jarak waktu pengeringan dan kapasitas rak mesin bisa mencapai 10 kg adonan kerupuk yang akan di keringkan. Kami berharap mesin pengering ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat baik dari sektor pendidikan juga ekonomi. Ini adalah langkah awal untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha kerupuk, inovasi ini dapat memperkenalkan suatu alat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait perkembangan teknologi baru dan terbarukan dan juga sebagai lini sektor pengembangan inovasasi mahasiswa selanjutnya.” Pungkas Mietra.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D mengatakan, “satu lagi hasil pemikiran mahasiswa dan dosen yang tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kita. Kami berharap bukan hanya Ibu Patia yang dapat memanfaatkan teknologi ini, tetapi akan ada Patia lainnya. Mari kita terus memberikan yang terbaik, memberikan ilmu terbaik bagi mahasiswa-mahasiswa kita, membantu mereka bertumbuh menjadi versi terbaik mereka, agar semakin banyak solusi ala UTS yang dihasilkan.”