UTS dan MedcoEnergi Siap Berkolaborasi, Wujudkan Agrovoltaic di PLTS Terbesar Indonesia

Indonesia sangat diuntungkan oleh letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa untuk memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang ada seperti misalnya sinar matahari sebagai pasokan energi. Saat ini dunia sedang menghadapi ancaman perubahan iklim dan ledakan populasi manusia, dimana diprediksi emisi gas rumah kaca dunia akan meningkat 50% pada tahun 2050 jika tidak melakukan transisi ke energi bersih. Keprihatinan ini mendorong berbagai upaya bersama dari berbagai pihak baik pemerintah, pelaku usaha, dunia pendidikan, praktisi dan lainnya untuk mencari solusi terbaik.

UTS sejauh ini telah menunjukan keseriusan dalam upaya menciptakan solusi terkait isu lingkungan dan lainnya. Pada Rabu 07/09/2022 UTS telah melakukan kunjungan kerja ke PT MedcoEnergi Power di Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat. Rektor UTS Chairul Hudaya Ph.D didampingi oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Chairul Anam Afgani, M.P, Ketua Prodi Teknik Lingkungan Syamsul Hidayat, S.Si., M.Si. Ketua Prodi Teknik Elektro Indra Darmawan, M.Eng, Nurul Amri Komarudin, S.Si., M.Si. dan Kepala UPT Olat Maras Training Center (OMTC) Rudi Masniadi, M.E diterima langsung oleh Manager Power Plant MedcoEnergi Ishom Subkhan beserta jajarannya.

Kunjungan sekaligus silturahmi ini bertujuan untuk memenuhi undangan dari MedcoEnergi yang ingin berkolaborasi dengan UTS, juga untuk mengunjungi PLTS milik PT MedcoEnergi yang berada di kawasan tambang PT AMNT, yang merupakan PLTS terbesar yang ada di Indonesia dengan kapasitas energi 26.8MWp. Dimana UTS diminta untuk dapat mengkaji terkait kemungkinan pemanfaatan lahan 26ha milik PLTS dengan menggunakan konsep agrovoltaic. Agrivoltaic sendiri adalah sebuah sistem simbiosis mutualisme antara pertanian dan pembangkit energi tenaga surya.

Dalam diskusi yang berjalan Chairul Anam mempresentasikan terkait ide agrovoltaic yang akan diusung oleh UTS. “Hasil pertanian di Kabupeten Sumbawa Barat memiliki potensi yang besar dan memiliki peluang. Namun, wilayah yang masyarakatnya didominasi oleh petani masih berada pada standar kemiskinan. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar hasil pertanian mereka gagal panen atau dijual dalam bentuk non olahan sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi tani yang bersangkutan dan sebagian besar petani yang beroperasi di wilayah KSB merupakan petani skala kecil. Oleh karena itu, maka upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani merupakan program yang mendesak untuk dilakukan. 

Salah satu bentuk kegiatan yang dapat diterapkan adalah melalui “Rekomendasi Varietas Tanaman Pertanian yang Berpotensi Untuk Ditanam Pada Sistem Agrovoltaics di Sekongkang, KSB”. Kegiatan semacam ini akan berhasil baik jika didukung oleh tingkat partisipasi masyarakat, pemerintah dan swasta yang tinggi.” Tutur Chairul. Lebih lanjut Ia menjelaskan, “agrovoltaic merupakan konsep pemanfaatan lahan dengan menggabungkan kegiatan pertanian dengan produksi energi listrk dari PLTS/ Solar PV (agriculture + photovoltaics). KSB memiliki kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas energi sebesar 26.8 MWp, adanya potensi energi surya tersebut serta luasnya lahan yang masih belum dikelola, maka wilayah sekongkang, KSB ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dilakukan pengelolaan lahan dengan sistem Agrovoltaics. Tujuan dari pemanfaatan lahan dengan sistem agrovoltaic ini
adalah agar energi bersih tetap didapatkan dan kebutuhan pangan tercukupi. Kabupaten Sumbawa Barat berpotensi menerapkan konsep agrovoltaic karena memiliki lahan pertanian atau perbukitan (Omal) yang luas, sehingga potensinya sangat besar untuk pengembagannya. Adapuan jenis tanaman pangan yang dapat diterapkan diantaranya semangaka, sawi, kacang tanah, kacang hijau, ubi dan beberapa tanaman lainnya.”

“Keberhasilan sistem agrovolataic dalam mewujudkan  terpenuhinya  kebutuhan pangan dan energi bersih  dipengaruhi oleh banyak faktor keberhasilan, seperti adanya kerjasama dari berbagai sektor antara lain tingkat partisipasi masyarkat lokal atau mitra petani, pihak akademisi, pihak swasta dan pemerintah  yang melakukan regulasi serta fasilitasi kegiatan pembangunan. Tentu kita mengharapkan perubahan kehidupan masyarakat yang lebih baik melalui program ini.”

Rektor UTS Chairu Hudaya, Ph.D mengatakan, bahwasannya UTS sebagai institusi pendidikan tentunya memiliki SDM khusus nya Dosen dan Mahasiswa yang memiliki bidang keahlian dan riset dibidang pertanian sehingga tentu saja nantinya, pengetahuan-pengetahuan tersebut bisa langsung diaplikasikan pada program ini untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan energi sekaligus. “Terima kasih pada PT MedcoEnergi yang telah memberikan kami UTS kesempatan untuk berkolaborasi dalam mengimplementasikan program agrovoltaic ini.”

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024