Seiring waktu, teknologi buatan manusia tumbuh. Salah satunya adalah Society 5.0 yang menggunakan teknologi modern berbasis sains (AI, robot, IoT) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat hidup dengan nyaman. Society in 5.0, yang komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai-nilai baru melalui perkembangan teknologi. Society 5.0 sebagai pengembangan lebih lanjut dari revolusi industri 4.0 yang disebut-sebut berpotensi melemahkan peran masyarakat.
Teknologi Society 5.0 mulai diadaptasi oleh penggiat teknologi Indonesia, salah satunya akedimisi pergguruan tinggi melalui riset dosen maupun mahasiswa. Topik Era Society sedang hangat dibahas oleh akedimisi Pergguruan Tinggi di Indonesia.
Melalui Program Studi Informatika Universitas Teknologi Sumbawa mengadakan Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Sains (SINTEKSI) Pertama yang membahas peran teknologi informasi, komunikasi dan sains dalam menghadapi Era Society 5.0 yang dilaksanakan secara online diikuti oleh 217 orang peserta seminar dan 27 pemkalah dari 16 perguruan tinggi yaitu Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Medan, Universitas Budi Darma Medan, Universitas Nusa Mandiri Jakarta, Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Narotama Surabaya, Universitas Islam Negeri Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas teknologi Mataram, Universitas Pendidikan Mandalika Mataram, Universitas Qomarul huda Badaruddin Lombok Tengah, STMIK Lombok Lombok Tengah, STKIP Paracendikia NW Sumbawa, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng Manggarai.
Adapun 4 Pemateri pada SINTEKSI 1, yang pertama Bapak Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkifliemansyah, M.Sc Founding Father Universitas Teknologi Sumbawa Sebagai Keynote Speaker.
Bapak Dr. H. Zulkifliemansyah, M.Sc menyampaikan bahwa peran IT sangat berimpact kepada perkembangan suatu negara.
“Industrisasi tidak mungkin terjadi tanpa sains dan teknologi, dengan adanya IT Sistem Informasi Daerah yang terpencil, Negara Berkembang pun bisa bersaing dengan negara maju sekali bahkan bisa lebih dibandingkan negara maju, harapan saya dengan adanya kegiatan seminar ini tidak hanya berakhir disini saja tetapi dapat memberikan impact kepada masyarakat.”
Pemateri kedua yaitu Bapak Chairul Hudaya, Ph.D Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, pak chairul hudaya menyampaikan materi tentang Pemanfaatan IoT dalam menghadapi Era Society 5.0
Bapak Chairul Hudaya, Ph.D menyampaikan bahwa “Kecanggihan teknologi IoT yang ada saat ini dilihat pada alat-alat elektronik yang selalu terhubung dengan internet secara Otomatis. Memasuki Era Society 5.0, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan Internet of Things (IoT) dalam operasional mereka. IoT dimanfaatkan mulai dari proses identifikasi model bisnis dan sumber bahan baru, hingga proses merampingkan produksi dan mengelola pengalaman pelanggan. .Untuk menguasai bidang IoT harus menguasai beberapa skill salah satunya programming”
Pemateri Ketiga yaitu Bu Prof. kusrini, M.Kom. Guru Besar Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof Kusrini menyampaikan materi tentang Teknologi Data.
Prof. Kusrini, M.Kom dalam materinya menyampaikan teknologi data sudah diimplementasikan ke berbagai bidang.
“Contoh pemanfaatan teknologi data di berbagai bidang kehidupan, misalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam budidaya mangga dengan mengetahui hama yang muncul di tanaman tersebut sehingga produksi lebih banyak, bidang transportasi dengan melakukan analisis kecepatan dan kepadatan kendaraan di badan jalan, bidang peternakan dengan adanya DIGITAL FARM yaitu teknologi peternakan kambing berbasis teknologi AI dan IOT” jelasnya
Pemateri keempat yaitu Prof.Dr. Hago Saragih, ST. Guru Besar Universitas Bakri, Prof Hago menyampaikan materi tentang Sistem Komunikasi Digital dan Security .
Prof.Dr. Hago Saragih, ST. menjelaskan “Super smart Society adalah sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan dan teknologi dengan menyelesaikan masalah melalui sistem yang mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik”
Bapak Yuliadi, M.Kom selaku ketua pelaksana dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Seminar nasional SINTEKSI 1 adalah kegiatan seminar nasional pertama yang dilaksanakan oleh program studi Teknik informatika sebagai forum pertemuan dosen, peniliti dan mahasiswa untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan. Mudahan-mudahan ini menjadi agenda rutin tahunan yang dilaksanakan program studi informatika fakultas rekayasa sistem sebagai salah satu kontribusi kepada bangsa dan negara sesuai dengan slogan UTS Membumi dan Mendunia” jelasnya
Ketua Program Studi Informatika Rodianto, M.Kom berterima kasih kepada panitia yang telah menyukseskan SINTEKSI 1 dan berharap tahun depan program studi informatika UTS dapat menaikkan level publikasi jurnal ke level yang lebih tinggi lagi guna menarik minat lebih banyak lagi.
“Alhamdulilah SINTEKSI 1 sukses dilaksanakan, saya ucapkan terimakasih kepada panitia yang telah menyiapkan acara ini, kegiatan seminar nasional pertama ini akan dijadikan bahan pembelajaran untuk meningkat kualitas agar lebih baik lagi. Saya berharap berharap tahun depan program studi informatika UTS dapat menaikkan level publikasi jurnal ke level yang lebih tinggi lagi guna menarik minat lebih banyak lagi.” Jelasnya
Mietra Anggara, ST, MT selaku dekan Fakultas Rekayasa Sistem memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada program studi informatika dan seluruh panitia yang telah menyiapkan acara seminar nasional ini, semoga dengan adanya seminar nasional ini dapat memberikan ilmu kepada kita dan manfaat kepada masyarakat, dan berharap kegiatan seperti ini dapat dijadikan acara tahunan Program Studi Informatika.
“Alhamdulillah kegiatan SINTEKSI 1 berjalan lancar, saya memberikan apresiasi kepada Program Studi Informatika dan seluruh panitia yang telah menyiapkan acara ini, semoga dengan adanya seminar nasional ini dapat memberikan ilmu kepada kita dan manfaat kepada masyarakat, dan berharap kegiatan seperti ini dapat dijadikan acara tahunan Program Studi Informatika.”