Sebuah inovasi menarik dalam bidang pertanian sedang dilakukan oleh Sarwan Hamid Hasibuan, seorang mahasiswa Teknik Elektro yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya. Proyek ini dibimbing oleh Ibu Titi Andriani, S.T., M.T., dan fokus pada pengembangan alat pengusir hama monyet pada ladang jagung. Alat ini memiliki potensi untuk melindungi tanaman jagung dari serangan hama yang dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan.
Latar belakang dari proyek ini adalah masalah yang dihadapi petani dalam menjaga keberhasilan pertanian jagung mereka dari serangan hama monyet. Hama monyet dapat merusak tanaman jagung dan mengurangi hasil panen. Oleh karena itu, Sarwan Hamid Hasibuan dan timnya berusaha untuk menciptakan solusi yang efektif dan inovatif untuk mengusir hama monyet dari ladang jagung.
Alat pengusir hama monyet ini terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama adalah perangkat input yang menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared). Sensor ini mampu mendeteksi pergerakan objek dengan jarak hingga 7 meter. Bagian kedua adalah perangkat proses yang menggunakan Arduino Uno sebagai pengendali untuk semua komponen. Arduino Uno berfungsi sebagai penerima data yang dikirimkan oleh sensor PIR. Jika data yang diterima sesuai dengan program yang telah disesuaikan, maka bagian output akan aktif. Bagian ketiga adalah perangkat output yang menggunakan Relay sebagai saklar otomatis. Relay berperan dalam mengaktifkan dan menonaktifkan sirine. Bagian keempat adalah perangkat sumber energi yang menggunakan Panel Surya 10Wp untuk mengisi daya baterai 18650. Baterai Lithium-ion 18650 digunakan untuk menyuplai komponen-komponen dalam alat ini.
Tim yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari Sarwan Hamid Hasibuan dari Teknik Elektro 2019, Ghufron Awliya Syahroni dari Teknik Elektro 2019, dan Ghifron Akhiru Syahroni dari Informatika 2019. Proses pembuatan alat dilakukan selama empat hari. Pada hari pertama, dilakukan pembuatan hardware. Hari kedua, dilakukan perakitan dan pengkabelan komponen. Hari ketiga, dilakukan perancangan software menggunakan Arduino IDE. Dan pada hari keempat, dilakukan pengujian alat untuk memastikan kinerja yang optimal.
Alat pengusir hama monyet ini memiliki potensi besar dalam melindungi ladang jagung dari serangan hama yang merusak. Dengan menggunakan teknologi dan pendekatan elektronika, Sarwan Hamid Hasibuan dan timnya memberikan solusi yang inovatif dan efektif bagi para petani. Harapannya, alat ini dapat membantu meningkatkan hasil panen jagung dan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik bagi petani.
Inovasi ini juga menunjukkan komitmen mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh selama studi ke dalam proyek nyata yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya sangat mengapresiasi upaya Sarwan Hamid Hasibuan dan timnya dalam mengembangkan alat pengusir hama monyet ini.
“Alhamdulillah penelitian mengenai alat pengusir hama monyet di ladang jagung ini dapat selesai dengan baik, saya berharap dengan adanya alat ini dapat membantu meningkatkan hasil panen para petani” ujar Sarwan.
Selain itu, proyek ini juga menunjukkan potensi kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu, seperti Teknik Elektro dan Informatika, dalam menciptakan solusi untuk tantangan pertanian. Kolaborasi seperti ini dapat menghasilkan inovasi yang lebih baik dan komprehensif.
Mietra Anggara, S.T., M.T., Sebagai dekan fakultas memberikan apresiasi kepada sarwan telah menciptakan alat yang dapat membantu petani.
“ Saya bangga atas hasil penelitian yang dilakukan oleh sarwan dalam menciptakan alat pengusir hama monyet di ladang jagung menggunakan energi ramah lingkungan, saya berharap penelitian ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan solusi-solusi teknologi lainnya yang dapat mendukung pertanian dan membantu petani dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi. Saya juga berharap agar penelitian ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berinovasi dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari untuk kepentingan masyarakat. Terakhir, saya mengucapkan selamat kepada Sarwan Hamid Hasibuan dan timnya atas keberhasilan penelitian ini. Semoga proyek ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut dan memberikan manfaat yang nyata bagi para petani dalam menjaga tanaman jagung mereka dari serangan hama monyet.” Ujar Mietra