Sumbawa besar, 2024 – Tim dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Samawa Cendekia, yang terdiri dari tiga siswa berbakat—Fakih Adonis Manjarungi, Danendra Prabu Nusantara, dan Fania Rahma Anindita—sedang bersiap untuk berkompetisi dalam KIHAJAR STEM PROJECT 2024. Dalam upaya mewujudkan proyek inovatif mereka, tim ini mendapat pendampingan dari dosen Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa.
Proyek yang mereka kembangkan berjudul ECOOLER ASIK, yaitu sebuah alat penyejuk ruangan yang dirancang untuk menurunkan suhu tanpa menggunakan listrik. Dengan bentuk kotak dan saluran angin yang menggunakan bahan baku dari sampah botol plastik, ECOOLER ASIK bertujuan untuk menawarkan solusi ramah lingkungan di tengah isu pemanasan global. Alat ini juga dilengkapi dengan turbin angin pada bagian belakang, yang memanfaatkan angin sebagai sumber energi untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya.
Pemilihan tema ini tidak terlepas dari kondisi iklim di Kabupaten Sumbawa, yang dikenal sebagai salah satu daerah terpanas di Indonesia. Berbagai faktor, seperti penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan, penebangan, dan pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian, telah menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan. Akibatnya, siswa di SDIT Samawa Cendekia sering merasa tidak nyaman saat belajar di dalam ruangan, meskipun telah tersedia banyak kipas angin di setiap kelas.
Lebih lanjut, tingginya suhu juga berdampak pada kebiasaan konsumsi masyarakat sekitar, di mana banyak yang beralih menggunakan air dingin kemasan botol. Hal ini menjadi perhatian, karena dapat berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Dengan mengembangkan ECOOLER ASIK, tim ini berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dosen Teknik Mesin dari Universitas Teknologi Sumbawa berperan aktif dalam memberikan bimbingan teknis dan pengetahuan yang diperlukan untuk merealisasikan proyek ini. Mereka membimbing tim dalam aspek desain, pemilihan material, serta proses perakitan alat, sehingga siswa dapat memahami prinsip-prinsip teknik yang mendasari inovasi mereka.
Harapan besar disematkan pada proyek ECOOLER ASIK ini. Selain berpotensi memenangkan kompetisi KIHAJAR STEM PROJECT 2024, alat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan berbasis STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), siswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi, yang merupakan tujuan utama dari kegiatan ini.
Kegiatan pendampingan ini tidak hanya menguatkan kapasitas siswa dalam mengembangkan proyek berbasis STEM, tetapi juga berkontribusi pada penguatan profil pelajar Pancasila yang mampu beradaptasi dengan tantangan lingkungan saat ini. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, diharapkan ECOOLER ASIK dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan masyarakat sekitar, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.