Pusan National University (PNU) Korea membuat kesepakatan kerja sama dengan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dalam rangka menyikapi isu strategis energi terbarukan di Indonesia Timur Khususnya Sumbawa.
Kerja sama ini ditandai dengan Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) oleh Rektor UTS, Dr. Andy Tirta, M.Sc (31) dan Prof. Chung-Hwan Jeon mewakili PNU Korea. Acara yang didahului oleh presentasi dan diskusi terbatas di salah satu Resort Kawasan Senggigi Lombok ini, diikuti oleh 3 profesor, 4 Doktor dari Korea dan 5 dosen UTS. Kerja sama yang telah disepakati yaitu dalam bidang riset energi biomass, serta beberapa aspek lain.
Menurut Prof. Jeon, UTS sengaja dipilih karena profil SDM dan kapabilitas yang sesuai dengan yang dibutuhkan sebagai Partner. Selain itu, profesor yang juga sebagai anggota “Komite Energi Nasionalnya” Korea mengaku bahwa kerja sama dilakukan mengingat Indonesia Timur khususnya Sumbawa memiliki potensi SDA sebagai sumber energi biomass seperti Alga, Bambu dan Rumput Laut.
Ditemui setelah diskusi, kerjasama tersebut menurut Rektor UTS Dr. Andy Tirta, M.Sc sangat sesuai dengan skim UTS yang saat ini sedang fokus menjadi agen of change (agen perubahan) dalam hal teknologi khususnya energi. Rektor yang tergolong masih muda ini mengaku bahwa dalam waktu dekat, mereka (Prof. Jeon bersama tim) akan mengunjungi UTS dan Pemerintah Kabuaten Sumbawa untuk melakukan pemetaan potensi riset khususnya bioteknologi. Dia juga menambahkan bahwa kerja sama tersebut memiliki target lain yaitu mendirikan Korean Centre di Sumbawa. Dia menambahkan bahwa Korean Centre akan membantu kerja sama Sumbawa dengan Korea dalam hal pertukaran pemuda dan pelajar, budaya, dan yang lainnya jelas Rektor yang juga Alumni Doktor di salah satu Universitas di Korea.
Di tempat yang sama, Warek IV UTS Bidang Kerja Sama Muhammad Iqbal yang ikut serta dalam diskusi menambahkan bahwa kerja sama yang dilakukan sebagai salah satu upaya UTS dalam melebarkan sayap dan menjadi Perguruan Tinggi yang mendunia. Warek yang juga pernah menjadi pemuda pelopor nasional ini, melihat potensi lain dari kerja sama tersebut yaitu persahabatan kedua pihak yang saling menguntungkan “Saya sempat dibisiki oleh salah satu perwakilan Korea, bahwa dengan ini semoga Sumbawa dan Busan bisa menjadi Sister City” Aku Muhammad Iqbal.
