Sedikit catatan perjalanan di negeri ginseng, Korea Selatan.
Tepat pukul 08.30 pagi waktu setempat pesawat yang kami tumpangi, Garuda Indonesia (GA787) mendarat dengan mulus. Incheon Airport menyambut kami dengan suhu 18oC, suhu yang cukup normal untuk sebuah musim semi di negara 4 musim ini. Rombongan kami berjumlah 17 orang delegasi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang terdiri dari Pimpinan Lembaga dilingkup Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI beserta Para Pengelola Science and Technopark (STP) dimasing-masing daerah. STP sendiri digagas dan dibangun dengan tujuan salah satunya adalah menguatkan jejaring antara Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Industri. Yang harapannya dapat meng-encourage semua potensi yang ada di daerah sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Technopark, wadah kolaborasi berbagai pihak.
Korea Selatan mempunyai puluhan Science and Technopark yang tersebar disetiap provinsi. Kali ini kami mengunjungi sebuah Technopark yang terletak di Provinsi Chung Buk. Mengikuti nama Provinsinya maka Technopark yang ada dinamai Chungbuk Technopark (CBTP). Disekitar Chungbuk Technopark (CBTP) ada beberapa perguruan tinggi. Sebelum kami mengunjungi CBTP, rombongan disambut oleh pimpinan salah satu Perguruan Tinggi, Chungbuk National University (CBNU). Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai peluang kerjasama antara CBNU dengan Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
Salah satu pengelola Chungbuk Technopark dalam pemamparannya menyampaikan visi yang cukup menarik yaitu“We are making cooperative relationship based on mutual trust”. Kolaborasi berbasis kepercayaan, bagi saya ini menarik, saya berfikir mungkin inilah yang menjadikan Korea Selatan bisa menjadi Negara Maju. CBTP mempunyai tujuan dalam peningkatan teknologi industry strategis regional dan promosi inkubasi bisnis berbasis pada industry padat teknologi. Berkontribusi untuk mengaktifkan pembangunan ekonomi local dan nasional. Mengkoordinasikan system inovasi daerah melalui kolaborasi antara industri, akademisi dan pemerintah. CBTP banyak mengangkat konten local dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Chungbuk Technopark (CBTP) berfokus pada bidang Bioteknologi, Photovoltaic dan Semikonduktor. CBTP mempunyai 2 Agensi (Policy Planning Agency dan Business Promotion Agency), 2 Divisi (Regional Industry Promotion Division dan Administration Support Division), dan 4 Center (Pusat Studi) diantaranya yaitu: (1)Advanced Semiconductor Center, (2) IT Convergence Center, (3) Bio Center, dan(4) Korean Medicine Natural Products Center.
Ginseng, sang ikon bangsa Korea Selatan.
Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Gin Wells, yang merupakan sebuah museum ginseng korea dan pusat informasi public bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang seluk-beluk ginseng korea. Gin Wells memberikan banyak informasi mengenai asal-usul ginseng, cara penanaman ginseng yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Gingsengdengankualitas premium adalah ginseng dengan umur diatas 6 tahun. Ketika orang menyebut ginseng, secara otomatis pikiran kita langsung tertuju pada korea. Gin Wells juga menyediakan produk-produk gingseng kualitas premium, yang sudah dipastikan keasliannya dan sudah tersertifikasi oleh lembaga mutu korea. Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan Regulasi, bahwa seorang turis tidak diperbolehkan membawa lebih dari 7 botol berisi ekstrak ginseng keluar Korea. Harga satu botol ekstrak gingseng Korea Premium cukup mahal. Ginseng di ekstrak berbagai macam dari serbuk, pasta, cair, pil, dan ada juga yang sudah diolah dengan madu. Pikiran simple saya adalah, regulasi ini dikeluarkan supaya Turis bisa balik kembali ke Korea Selatan, disamping menjaga kualitas produk ginseng.
Ginseng dan Korea sudah menjadi kesatuan yang tak terpisahkan, padahal ada juga jenis ginseng dari Amerika, China dan Jepang. Inilah kemudian yang saya sebut sebagai Sang Ikon, melekat pada pikiran.
Nilai Persahabatan, Refleksi untuk kita semua.
Untuk mencapai titik sampai sekarang ini, Korea Selatan membangun membutuhkan waktu yang cukup lama. Saya melihat, keberhasilan yang dicapai adalah karena Negara Hadir kedalam perubahan dan Mayoritas Warga negara Korea punya kesadaran tinggi dan taat terhadap peraturan. Kualitas pendidikan Korea Selatan berada di posisi kedua setelah Finlandia. Mereka bersama-sama membangun, bahwa ini adalah Negara Kita, Negara Damai, Berbudaya dan Maju.
Provinsi Chungbuk punya Chungbuk Technopark (CBTP). Saya fikir, Sumbawa tidak jauh beda. Kita juga punya Sumbawa Technopark (STP). Korea selatan punya Ginseng, kita juga punya Susu Kuda Sumbawa. Lantas apa yang harus kita lakukan supaya bisa sampai kelevel itu? Jawabanya adalah Mengamalkan Nilai Persahabatan disetiap karya yang sedang kita gagas. Kolaborasi semua pihak, yakin dan percaya bahwa setiap kontribusi yang kita lakukan merupakan sebuah legacy untuk generasi berikutnya.
Kiki Yulianto
- Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa
- Manager Business Development, Sumbawa Technopark.