Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa berhasil menjadi Perguruan Tinggi Swasta dengan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) terbanyak yang lolos pendanaan PKM dari KemenRisTek Dikti tahun 2016. Sebanyak 8 judul proposal PKM dari UTS dinyatakan lolos oleh KemenRisTek Dikti melalui Kopertis Wilayah VIII saat prosesi Penandatanganan Kontrak Pendanaan PKM tahun 2016 di Hotel Bidari, Mataram pada hari Kamis, 16 Juni 2016 kemarin.
Kopertis Wilayah VIII sebagai pelaksana di Wilayah Bali-Nusra untuk program yang merupakan proses pencarian dana PKM yang lolos dan diajukan pada tahun 2015 tersebut menerangkan bahwa 8 judul proposal PKM dari UTS berhasil lolos pendaan KemenRistek Dikti, 5 judul untuk Universitas Mahasaraswati Denpasar, 4 judul diraih oleh Universitas Warmadewa, masing-masing 2 judul kepada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan Universitas Muhammadiyah Kupang, dan masing-masing lolos 1 judul untuk Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Samawa, Universitas Katolik Widya Mandira, Universitas Dhyana Pura, STKIP Bima, dan STKIP Mataram. Dengan demikian, Universitas Teknologi Sumbawa menjadi Perguruan Tinggi Swasta yang berhasil lolos Program Pendanaan PKM terbanyak se-Kopertis Wilayah VIII.
Untuk UTS, penandatanganan kontrak Pendanaan PKM 2016 dilakukan oleh Wakil Rektor III UTS bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan SDM, Bapak Win Ariga M.M., S.Pi yang mengaku bangga dengan kreatifitas mahasiswa UTS sehingga dinyatakan lolos program pendanaan dari Kemenristek Dikti untuk tim mahasiswa setiap kampus yang proposalnya lolos dan dicairkan melalui Kopertis VIII tersebut. “terima kasih banyak kepada semua dosen pembimbing yang terus memacu semangat dan kreatifitas mahasiswa sehingga UTS berhasil memperoleh pendanaan PKM terbanyak untuk Kopertis Wilayah VIII”.
Turut hadir dari UTS, Kepala UPT LPPM UTS, Ibu Sari Noviana, M.Si yang akan menjadi pelaksana dari program dan riset yang diajukan mahasiswa tersebut. Sembari menyatakan ungkapan syukur karena budaya ilmiah dan meneliti di kalangan mahasiswa di kampus UTS yang baru lahir ini menunjukkan progres yang cukup baik. Sari, panggilan akrab gadis cantik asal Kota Bima ini menerangkan bahwa tim yang proposalnya lolos berhak mendapatkan dana program atau riset sebesar 7,5 juta Rupiah dari Kemenristek Dikti dan berharap semoga melalui program seperti ini, seluruh sivitas akademika UTS bisa hadir ditengah-tengah masyarakat dan terlibat aktif dalam pembangunan negeri.