Sumbawa – Sourthern Cross University (SCU) Australia sambangi Universitas Teknologi Sumbawa pada Selasa, 29 November 2016 lalu. SCU Australia yang dipimpin oleh Cooper Schouten membawa 8 mahasiswanya dari program studi Envoironmental Science untuk menyambangi, berdiskusi dan menjalin kerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa, khususnya Fakultas Teknobiologi UTS. Kerjasama dalam topic madu hutan Sumbawa dan aspek lingkungannya ini berlangsung di Gedung Pertamina, Aula Serbaguna Universitas Teknologi Sumbawa.
Madu hutan Sumbawa, dalam akhir-akhir ini kian mendapat sorotan dari masyarakat luar, baik luar daerah Sumbawa hingga masyarakat internasional. Madu Sumbawa merupakan komoditas non hutan Sumbawa yang telah menerima Hak Atas Kekayaan Intelektuan (HAKI) dan Indikasi Geografis (GI). Kerjasama antara SCU Australia dengan UTS merupakan kerjasama penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pakan dan faktor lingkungan yang menunjang pelestarian dari madu hutan Sumbawa. Hasil kerjasama penelitian ini nantinya akan menjadi rekomendas dalam pengelolaan madu hutan yang berkelanjutan di Sumbawa. Selain itu, perlu dilakukan pengujian biologi terkait keberadaan mikroogranisme di dalam madu untuk mengetahui jenis atau spesies mikroba yang terdpat didalam madu Sumbawa.
Tim dari SCU Autralia akan berada di Sumbawa selama kurang lebih 2 pekan dengan rangkaian kegiatan penelitian yang dimulai pada tanggal 27 November hingga 9 Desember 2016. Rangkaian agenda SCU Autralian diantaranya adalah mengambil sampling madu hutan dan sampe tanaman pakan madu hutan di Desa Batudulang, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa, mengadakan workshop pengolahan madu lestari dan produk sampingan madu hutan bersama para petani madu, identifikasi mikroba dalam madu hutan Sumbawa, serta melakukan kunjungan pada Institusi pendidikan lokal yang memiliki fokus penelitian dan pengembangan bidang yang sama, dimana dalam hal ini Universitas Teknologi Sumbawa menjadi satu-satunya pilihan dari Cooper dan Tim.
Dalam kunjungannya di UTS, Cooper dan Tim sekaligus mengisi kuliah tamu Mata Kuliah Biologi Madu di Fakultas Teknobiologi yang diampuh oleh Julmansyah, S.Hut., M.A.P., dimana dalam hal ini ia juga menjabat sebagai Ketua Jaringan Madu Hutan Sumbawa. Julmansyah, S.Hut., M.AP menjadi fasilitator Tim dari SCU Autralia dalam penelitian mereka selama 2 pekan di Sumbawa. Dalam kuliah tamunya, Cooper mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk berdiskusi mengenai 5 topik utama, yaitu riset dan pengembangan teknologi, madu hutan, strategi pemasaran, ketahanan lingkungan, serta kesetaraan gender.
Usai dengan mengisi kuliah tamunya, Cooper bersama tim mulai melangkah pada topic yang sangat penting, yakni kerjasama dengan FTB UTS dalam penelitian identifikasi mikroba madu hutan Sumbawa. Kerjasama ini diharapakan dapat mempercepat kemajuan penelitian di UTS, serta memotivasi mahasiswa agar semakin giat mengembangkan kualitas dan kuantitas penelitiannya agar mampu bersaing didunia pendidikan internasional. (NN/NDP)