Keberhasilan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) pada tahun-tahun sebelumnya di kecamatan sekitar menjadi tolak ukur UTS memperluas wilayah KKN untuk mahasiswanya di Kabupaten Sumbawa. Sebanyak 360 mahasiswa sudah diterjunkan ke 6 kecamatan di Kabupaten Sumbawa.
Hal ini disambut baik pemerintah kecamatan yang diungkapkan pada penerimaan KKN UTS 2018 reguler I pada Rabu, (01/08). Camat Lopok Abdul Arief, S.Sos. mengungkapkan adanya mahasiswa UTS yang terjun langsung mengembangkan potensi desa akan menjadi solusi yang berkelanjutan terhadap perkembangan potensi tersebut. Menurutnya, Sumbawa dengan kawasan SDA melimpah juga memerlukan manajemen pengelolaan dari SDM yang mempuni. Untuk itulah, Ia berharap kesempatan KKN tersebut selain sebagai bentuk pengembangan potensi juga sebagai ajang untuk membuktikan penerapan ilmu yang sudah dipelajari di lingkungan pendidikan tinggi.
“Maka saya berharap ke adik-adik nanti dapat menerapkan keilmuannya, bagaimana kehadiran adik-adik ini dapat dilihat desa sebagai sebuah peluang. Silahkan menelusuri desa dan melihat potensi-potensi yang ada di masing-masing desa,” tuturnya saat penerimaan di Kantor Camat Lopok.
Dukungan pada KKN tersebut juga dinyatakan dengan kesiapannya menjadi mediator dalam pelaksanaan KKN yang berlangsung 45 hari itu. Secara terang ia mengungkapkan untuk tidak segan berkomunikasi langsung jika 4 program utama dan 2 program tambahan nantinya membutuhkan kerja sama dengan dinas atau instansi tertentu. Selain itu, ia juga berjanji untuk melibatkan mahasiswa dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan instansi-instansi pemerintah dalam cakupan wilayah kerja Kecamatan Lopok. “Sering-seringlah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa, kami juga pemerintah kecamatan welcome, jika nanti ada program-program yang berkaitan dengan dinas terkait. Supaya lebih efektif silakan berkomunikasi langsung dengan saya, catat nomor saya, saya siap 24 jam,” tuturnya ramah.
Hal senada juga disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Roni Hartono yang berharap program yang akan dilaksanakan di 3 desa yakni Langam, Berora, dan Mama tersebut dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Bertemakan “Bersinergi Membangun Desa” Roni (akrabnya) menyatakan tema tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Camat Lopok agar kalangan akademisi mampu memberikan peluang dan memberikan solusi dalam pengelolaan potensi yang belum maksimal.
“Harapan sesuai dengan slogan Bersinergi membangun desa, semoga kita sebagai kalangan akademisi dapat bersinergi dengan desa. Sesuai dengan harapan pak camat, kami punya ide, kami punya konsep, desa punya SDA dan nanti bisa dikelola dengan SDM yang mumpuni, semoga kita bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada di desa,” ucap Roni sapaan akrabnya.
Pembekalan sekaligus pelepasan KKN UTS sebelumnya telah dilaksanakan di Aula Nijang Kec. Untir Iwes (28/07). Dalam laporannya, panitia KKN yang dipimpin oleh Ketua LPPM Sahri Yanti, S.Si., M.Sc. menjelaskan KKN UTS saat ini merupakan KKN dengan mahasiswa terbanyak dari tahun 2016 dengan lokasi berjumlah 30 Desa dan 6 Kecamatan. Kecamatan yang dimaksud adalah Kec.Lopok, Lape, Plampang, Maronge, Empang, dan Tarano. Mahasiswa dihimbau agar kesan yang ditinggalkan oleh mahasiswa KKN sebelumnya tetap dijaga. Mahasiswa juga diharapkan terus menjaga nama baik kampus dan kelompoknya pesan Yanti (sapaanya) pada pelepasan yang juga dihadiri BPMPD, Diskoperindag, dan PT Olat Maras Teknologi tersebut. (adn)