Berkat ketekunan, kerja keras, kesungguhan, dan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan, serta bimbingan para dosen, tiga alumni Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) mendapat kesempatan melanjutkan study ke Korea. Mereka adalah Kholida Tul Hairi (alumni Metalurgi), Zulkifli (alumni Metalurgi) dan Rozzy Aprirachman (alumni Ekonomi). Kesempatan mengejar S2 keluar negeri ini setelah ketiga alumni tersebut mendapat beasiswa “eksklusif” dari kampus di Korea, tempat mereka diterima.
Kholida Tul Khairi lulus melalui jalur Beasiswa Global Korean Scholarship (GKS), jurusan Material Science and Engineering di Pusan National University. Zulkifli lolos lewat jalur Beasiswa Strategic Research Scholarship, jurusan Material Science and Engineering di Chonnam National University. Dan Rozzy Aprirachman lolos di Beasiswa Seoul G20 Global Leader’s Fellowship bidang studi Magister Development Policy (MDP), di Korean Development Institute School of Public Policy and Management. Untuk mendapatkan beasiswa bergengsi ini, ketiganya sangat gigih dan mandiri. Mulai dari mencari professor, menghubunginya, mempersiapkan berkas kemudian mendaftar, hingga menunggu hasil akhir dari tes wawancara.
Kholida yang sebenarnya setelah menamatkan kuliahnya di UTS dan diterima menjadi Sekretaris Rektor, memang sudah berniat akan melanjutkan kuliah S2 dengan tujuan ingin menjadi dosen. Kholida yang berambisi menjadi pendidik, peneliti, dan melakukan pengabdian masyarakat ini menghruskan dirinya menuntut ilmu lebih tinggi, sehingga akan mempermudah kedepannya. “Ini sesuai dengan bidang saya dan kebetulan kampusnya ini juga masuk dalam 10 besar terbaik di Korea, dan jurusannya Material Science and Engineering itu masih linier dengan bidang saya,” ujar dara cantik ini.
Berbeda halnya dengan Zulkifli. Sejak masih duduk di semester lima saat kuliah di UTS sudah menghubungi professor. Sebelumnya Zulkifli pernah mendaftar beasiswa LPDP, NT, dan beasiswa ke Taiwan. Namun nasib belum memihak kepadanya. Kendati demikian Zulkifli tak patah arang, dukungan dari dosen dan teman-temannya, memotivasi dirinya untuk tetap rajin dan terus mencoba. “Beberapa orang di sekitar saya bilang kalau kita tidak mencoba, kita tidak bisa tau apakah kita bisa diterima atau tidak. Jadi intinya coba dan mencoba,” tutur Zulkifli.
Hal serupa juga dialami Rozy yang telah mencoba beberapa kali di berbagai program beasiswa. dia dua kali gagal, yaitu beasiswa ISDB Scholarship dan beasiswa NTB. Di saat wawancara beasiswa Korea, dia ditanya tentang pencapaiannya, perkenalan diri, dan yang akan dilakukannya untuk kampus tersebut kedepannya. Hal yang memotivasinya ingin masuk ke kampus itu karena merupakan kampus terbaik di Asia dan lebih dari 2 juta orang yang mendaftar.
Mereka bertiga berasal dari kampus yang sama, akan berjuang di negara yang sama pula tapi di kampus dan daerah yang berbeda. Dan hanya mereka dari putra-putri Nusa Tenggara Barat yang terpilih untuk lanjut kuliah ke Korea tahun 2019 ini. (Her)
Humas & Protokoler