Inovasi di mayarakat desa merupakan sebuah keharusan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai salah satu desa yang menjadi fokus pelaksanaan Program Merdeka (membangun desa untuk kesejahteraan masyarakat) atau Bina Desa dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Desa Lito menjadi mitra yang mendukung penuh kegiatan mahasiswa UTS.
Semangat ini menjadi penggerak bagi masyarakat yang notabene peternak dan pemerintah Desa Lito dalam memfokuskan Program Merdeka-bina desa UTS dengan mengangkat tema Pakan Silase. Sebagai pemateri, Khotibul Umam, M.Sc menyampaikan secara gamblang tentang pentingnya pakan silase dan proses pembuatannya.
“Karena memang ranah kerja kami ini di UTS adalah terkait dengan penelitian pengabdian dan inovasi yang bisa kami transfer ke masyarakat. Tentunya yang simple, mudah dipraktekkan warga dan efektif dalam meningkatkan nilai ekonomi”, pungkas Umam yang juga Wakil Rektor III UTS.
Dalam penyuluhannya, dijelaskan bahwa pakan silase menjadi semacam ransum pakan untuk menghadapi musim kering yang biasanya masyarakat kesulitan mencari pakan. Dengan menggunakan proses fermentasi (seperti membuat tape) maka setelah biang bakteri dicampurkan ke bahan baku yang terdiri dari jerami, dedak, air tebu maka diaduk rata dengan campuran air sebagai pelarut.
Kades Lito, Maswarang menyambut baik dan senang dengan adanya kegiatan mahasiswa program Merdeka-Bina Desa yang menjadikan Lito sebagai salah satu desa tujuannya. Peserta pelatihan yang berasal dari warga, khususnya para ketua kelompok ternak diundang oleh Kades dan jajarannya untuk bisa belajar dan berdiskusi tentang masalah pakan ini.
Maswarang menyampaikan, “pihak desa siap untuk memfasilitasi penyediaan bahan baku yang banyak tersedia di Lito untuk menjadi pakan silase. Ini inovasi baru bagi masyarakat kami tentang masalah pakan ternak ini. Adanya silase tentunya akan memudahkan warga kami mendapatkan pakan berkualitas untuk bobot ternak pada musim kemarau khususnya,” jelas Maswarang.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 06 Oktober lalu ini merupakan salah satu aplikasi keilmuan bagi mahasiswa dan tentunya menyukseskan salah satu program Merdeka yaitu One village one produk (OVOP). Teruslah berkarya semua tim mahasiswa di desa-desa.