Tracer study yang dipahami sebagai survei alumni dilaksanakan oleh perguruan tinggi dengan tujuan menggali informasi yang berkaitan dengan perjalanan lulusan, mulai dari saat mereka
menyelesaikan masa pendidikannya di perguruan tinggi (PT) sampai pada waktu pelaksanaan survei. Informasi yang didapat dari tracer study sangat berguna untuk berbagai evaluasi hasil pendidikan tinggi, penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi dan relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi serta yang paling penting adalah sebagai pemenuhan indikator kinerja utama perguruan tinggi.
Untuk itulah perguruan tinggi diharapkan menjalankan program tracer study yang tepat dengan tujuan untuk mengetahui penyerapan, proses, dan posisi lulusan dalam dunia kerja agar kemudian dapat menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja
serta membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi yang diperoleh dari perguruan tinggi.
Begitu pula yang sejauh ini telah dilaksanakan oleh Career Development Center UTS sebagai unit pengembangan karir mahasiswa di universitas, berdasarkan pelaksanaan tracer study tahun 2020 oleh CDC UTS. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata masa tunggu (bulan) sebelum mendapatkan pekerjaan pertama/memulai berwirausaha : 3.7 bulan, presentase alumni yang sudah mendapatkan pekerjaan/berwirausaha ≤ 6 bulan pasca wisuda : 57.8%.
Pada 16/06/2021 CDC UTS dinyatakan berhasil lolos pendanaan pada Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study 2021 yang merupakan program dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-RI bersama 259 pusat pengembangan karir lainnya dari universitas seluruh Indonesia dengan total pendanaan mencapai 50 juta.
Sherwin Ary Busman, M.M selaku Kepala UPT. CDC UTS menyatakan senang dan bangga atas pencapaian tersebut, hal ini merupakan hasil kerjasama yang solid dari Tim CDC juga Tim Direktorat Kemahasiswaan di bawah naungan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Sumber Daya Manusia UTS.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan Mietra Anggara, MT menyampaikan, “selamat kepada Tim CDC UTS, ini merupakan prestasi, mengingat jumlah lulusan UTS yang masih terbilang sedikit, terhitung baru 1300 an alumni sampai periode wisuda februari 2020 lalu. Nantinya, dana bantuan melalui program ini akan digunakan untuk mengembangkan sistem pelaksanaan tracer study UTS agar lebih baik lagi. Terima kasih untuk tim yang telah bekerja keras untuk mensukseskan hal tersebut. Meski baru berusia 8 tahun, tapi dapat dikatakan para alumni UTS tidak kalah dengan alumni dari kampus hebat lainnya. Untuk itu, kita senantiasa selalu berbenah.” Tutur Mietra.
Menyambut kabar baik ini, Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D juga memberikan selamat dan semangat kepada CDC UTS terlebih para mahasiswa dan alumni. “Ini salah satu bentuk dukungan yang harus kita kelola dan maksimalkan. CDC UTS sejauh ini, telah mengupayakan berbagai hal untuk mendukung dan memfasilitasi para lulusan (mahasiswa), seperti program sertifikasi, berbagai pelatihan, pemagangan dan lainnya. Tentu hal-hal tersebut bisa dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh mahasiswa tetapi juga universitas. Kedepan, semoga profile lulusan UTS semakin baik dan meningkat, UTS bisa dirasakan kehadirannya oleh masyarakat melalui para alumni nya yang hebat dan bermanfaat.” Pungkas Chairul.