Ulfa Febiana Whatin, S. Biotek alumni dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Program Studi Bioteknologi berhasil menjadi peneliti terpilih Program Indofood Riset Nugraha 2021-2022 dibawah bimbingan Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc.,ALS dan Andi Baso Manguntungi, S.Si, M.Si dengan Judul Penelitian: Pengembangan dan Standarisasi Produk Ikan Bage Sumbawa Probiotik Berbasis Fermentasi Lactobacillus fermentum.
Program IRN (Indofood Riset Nugraha) merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk disetiap tahunnya sejak tahun 2006 yang bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya dengan memberikan bantuan dana penelitian bagi mahasiswa yang sedang atau akan menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Program IRN pada tahun 2021 mengangkat tema khusus: Penelitian milenial pangan fungsional berbasis potensi dan kearifan lokal pada era pandemi COVID-19. Sesuai dengan tema yang diangkat, riset Ulfa mengangkat tema kearifan lokal daerah Sumbawa, yaitu salah satu makanan tradisional Sumbawa yang lebih dikenal dengan sebutan “Ikan Bage”.
Ikan Bage Sumbawa dalam proses pembuatannya masih menggunakan fermentasi spontan yang dimana proses pengawetan dilakukan dengan cara pemberian garam yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan berbagai jenis penyakit serta proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan bakteri patogen penyebab pembusukan pada makanan dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat serta tidak terkendali. Maka perlu adanya sebuah solusi untuk membatasi penggunaan garam berlebih, yaitu dengan memanfaatkan BAL (bakteri asam laktat) yang terdapat pada Ikan Bage itu sendiri untuk dijadikan starter fermentasi dalam proses pembuatan ikan bage. Selain itu, riset Ulfa dilakukan dengan tujuan akhir untuk mendapatkan mutu akhir yang baik dan aman dikonsumsi serta mempercepat proses fermentasi. Maka dengan itu dalam risetnya Ulfa melakukan pengujian kandidat probiotik untuk menentukan layaknya BAL untuk dijadikan sebagai probiotik.
Kemudian dilakukan pengujian lebih lanjut terkait dengan daya tahan starter yang dibuat dan dilakukan pengujian organoleptik untuk melihat kelayakan suatu produk untuk diterima dikhalayak umum serta dilakukan pengujian proksimat untuk membuktikan bahwa dengan penambahan starter dapat menyebabkan peningkatan nilai gizi dari ikan bage yang dihasilkan. Terbukti dari hasil yang didapatkan bahwa ikan bage dengan penambahan starter memiliki kadar protein yang lebih tinggi sebesar 53,03% dibandingkan ikan bage tanpa adanya starter sebesar 46,95%. Tidak sampai disitu, dalam risetnya Ulfa juga melakukan pengujian HPLC untuk mendapatkan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kultur sel L. fermentum dan melakukan pemodelan molecular docking untuk melihat penambatan senyawa metabolit sekunder L. fermentum dengan enzim alfa glukosidase penyebab penyakit diabetes melitus.
Dalam pelaksanaannya, Program IRN ini terdapat 2 audit untuk evaluasi dan monitoring kegiatan penelitian dari mahasiswa yang lolos. Audit pertama dilakukan pada bulan Februari 2022 dan audit kedua bulan Agustus 2022.
Ulfa berbagi cerita dan pengalaman terkait proses mengikuti IRN ini. “Waktu itu, saya dengan teman teman yang lain diberikan arahan untuk mengikuti sebuah program riset, yaitu program IRN. Saat itu saya masih semester 6 yang baru saja selesai melaksanakan salah satu program Kampus Merdeka atau yang sering dikenal dengan sebutan KKN dan saat itu saya mengakui bahwa sudah tidak banyak waktu lagi untuk saya menyelesaikan studi S1 saya. Maka atas arahan dan bimbingan dari salah satu dosen hebat di Prodi saya, yaitu Bapak Andi Baso Manguntungi, M.Si saya dan teman-teman saya akhirnya berhasil mengupload proposal penelitian di website IRN. Saya masih ingat betul, hari itu adalah malam terakhir untuk mengupload proposal tersebut dan kami semua masih bergelut dengan proposal masing-masing.”
Ulfa menambahkan meski berbagai kendala yang Ia hadapi mulai dari akun gmail yang tiba-tiba tidak bisa mengupload proposal, hingga waktu penginputan yang nyaris habis, Tapi Ia bersama rekan-rekannya berhasil melaluinya dengan baik.
“Saat pengumuman lolos program IRN, saya saat itu berada di Makassar untuk melaksanakan PKL, walau harus berganti Dospem dikarenakan Bapak Andi Baso sudah tidak menjadi Dosen di Bioteknologi, Alhamdulillahnya saya dipertanggung jawabkan untuk melaksanakan penlitian saya dengan dosen pembimbing baru, yaitu bapak Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS. Saya merasa bersyukur atas penghargaan ini, semoga penelitian yang telah kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sumbawa. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya penelitian ini.” Pungkas Ulfa
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D memberikan ucapan selamat atas prestasi dari Elang Muda UTS dalam program IRN, “Selamat kepada ananda Ulfa atas penghargaan yang berhasil diraih dalam program IRN 2022 ini. Sangat senang mendengar kabar, bahwa melalui bidang ilmu yang mereka sukai dan pilih untuk berkuliah, anak-anak kami seperti ulfa terus berusaha memberi effort terbaiknya. Mereka tidak hanya belajar, tetapi mencoba memberi ‘dampak’. Terima kasih kepada Dosen yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan terbaik untuk mahasiswa, seperti Pak Baso dan Pak Alidi. Teruslah berkiprah Elang Muda, semoga ilmu yang kalian kaji menjadi panji-panji kebajikan.” Tutup Rektor.