Sumbawa, UTS – Program Studi Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa adakan upacara yudisium untuk para calon wisudawan pada kamis (8/12/2022). Kegiatan Yudisium ini merupakan Yudisium pertama untuk Prodi Ilmu Hukum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun Akademik 2022/2023 yang bertempat di Sumbawa Grand Hotel dan dihadiri oleh Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D, Dekan FEB UTS Muhammad Nurjihadi, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Hukum Geatriana Dewi, M.H, serta para dosen FEB UTS beserta staf.
Sebanyak 29 peserta dari program studi Hukum mengikuti yudisium, dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif diatas 3.00 atau berpredikat sangat memuaskan.
Sebelumnya Prodi Ilmu hukum merupakan salah satu Fakultas di Institut Ilmu Sosial dan Budaya Samawa Rea yang dimana Pembina Yayasan Dea Mas Dr. Zulkieflimansyah dan Ketua Yayasan Dea Mas Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE., M.Sc menerima secara resmi SK Mendikbudristek tentang Izin Penyatuan Institut Ilmu Sosial dan Budaya Samawa Rea ke Universitas Teknologi Sumbawa dengan Nomor 286/E/O/2022 tanggal 20 April 2022.
Untuk mendukung program pemerintah dan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, Yayasan Dea Mas dan para pihak terkait memutuskan untuk meleburkan IISBUD Sarea ke dalam Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
Setelah IISBUD melebur menjadi satu dengan UTS, Ilmu Hukum masuk menjadi salah satu Program Studi baru di keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sebab itulah yudisium kali ini merupakan yang pertama kali untuk program studi Ilmu Hukum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D yang ikut hadir pada kegiatan yudisium ini memberikan semangat kepada calon wisudawan Ilmu Hukum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa.
“Terkait Ilmu Hukum ini ada program Pendidikan Khusus Propesi Advokat (PKPA) , teman-teman semua lulusan ilmu hukum itu punya banyak relasi pekerjaan dan bidang, ada yang bisa menjadi advokat, pengacara bisa juga bekerja sebagai mediator bahkan hakim. Beberapa waktu yang lalu kita bersama ibu Kaprodi Ilmu Hukum sudah menandatangani kerja sama dengan Pengadilan Tinggi, Kepala Pengadilan berpesan secara langsung kepada kita. Mohon mahasiswa nya didorong tidak hanya menjadi pengacara tetapi juga sebagai hakim dan jaksa, nanti tentu teman-teman punya kesempatan yang luas untuk menjadi itu karena menegakkan hukum merupakan orang yang penting dan harus punya kredebilitas, dan juga kualitas dan saya yakin sekali didikan dari para dosen itu sudah sangat maksimal membuat kalian menjadi lulusan yang terbaik. “ ujar Rektor UTS.
Meskipun yudisium kali ini dilaksanakan terlambat dari waktu yang telah di tetapkan sebelumnya akan tetapi tidak menyurutkan semangat calon wisudawan dan wisudawati ilmu hukum untuk mengikuti kegiatan ini.
Dalam sambutannya Dekan FEB UTS Muhammad Nurjihadi, M.Si menerangkan alasan terkait pelaksaan yudisium yang seharusnya dilaksanakan pada agustus 2022 akan tetapi dilaksanakan pada akhir tahun ini yang diakibatkan karena proses penggabungan dari ex IISBUD dengan UTS.
“meskipun secara defacto ilmu hukum bergabung dengan FEB pada januari 2022 , sehingga ini adalah yudisium prodi ilmu hukum pertama di dalam FEB dan besok pada januari kita akan melaksanakan yudisium juga untuk semua prodi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan termasuk juga Ilmu Hukum, seharusnya yudisium ini dilaksanakan kemarin akan tetapi karna proses penggabungan antara ex IISBUD dengan UTS memerlukan beberapa proses dan hal lainnya yang mengakibatkan yudisium baru bisa dilaksanakan di akhir tahun ini” ujar Dekan FEB dalam sambutannya.
