Brisbane, Autralia – Water and Wash Futures Conference 2023 adalah serangkaian kegiatan berbagi pengetahuan dan pembelajaran bagi para praktisi dan profesional di sektor penyediaan air, sanitasi dan kebersihan (WASH) dan manajemen sumber daya air (WRM) internasional.
Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Teknologi Sumbawa, Fahrunnisa menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam kegiatan yang dilaksanakan di Brisbane Australia pada 12-17 Februari 2023 lalu. Conference ini dihadiri oleh para profesional WASH dan WRM dari sektor-sektor yang terhubung, untuk membahas tantangan yang dihadapi pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG) 6, dalam konteks perubahan iklim.
Dalam persentasinya, Nisa memaparkan bahwa untuk membedah tantangan dan peluang pengelolaan sumber daya air terpadu perlu ditinjau dari tiga aspek, yaitu: aspek tata kelola, aspek kelembagaan dan aspek budaya. “Air tidak hanya dipandang dari aspek teknis saja. Karena berbicara air bicara soal hak dasar, baik masa kini maupun masa depan. Lebih dari itu, perosalan air harusnya memastikan pendekatan Gender Equality dan Social Inclusion (GESI) hadir didalamnya.” Dengan mengangkat studi mengenai Forum Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Kabupaten Sumbawa, kajian yang dipaparkan oleh Sosiolog Universitas Teknologi Sumbawa ini sangat menarik perhatikan, karena mengemas isu global hingga konteks lokal.
Kolaborasi antara Universitas Teknologi Sumbawa, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, dan Yayasan Plan Indonesia menjadi dukungan yang membawa Nisa dalam kegiatan tersebut. Indonesia mendorong dan menyambut partisipasi pihak-pihak yang bekerja di air, sanitasi dan kebersihan di sektor-sektor yang terhubung seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan dan perubahan iklim, pertanian dan produksi, pengembangan ekonomi, tata kelola, GEDSI dan keuangan. Lebih jauh Nisa menuturkan jika keikutsertaannya kali ini adalah untuk mendukung cita-cita dari universitas untuk menjadikan “Universitas Teknologi Sumbawa Membumi dan Mendunia”, melalui peningkatan dan pengembangan kualitas SDM dosen, karena tersedianya expert dalam isu Water and Wash yang berkesetaraan gender dan ingklusif.