Kegiatan KKN PPM atau KKN tematik yang diselenggarakan UTS dan mendapat support pendanaan dari Ristekdikti karena adanya seleksi proposal, seyogyanya berkelanjutan. Selain itu juga perlu adanya peningkatan bagi masyarakat sasaran maupun bagi lingkungan luas lainnya. Itulah yang saat ini dilakukan oleh mahasiswa tim KKN PPM 2019 UTS yang menamakan dirinya tim Debest, pasalnya debest ini adalah program unggulan, yakni Desa Bebas Feses Ternak (DEBEST) dengan mendayagunakan feses ternak untuk produk bermanfaat seperti biogas, silase, pupuk organik dan hidroponik.
Meski kegiatan KKN telah usai beberapa bulan lalu, tim ini tetap eksis menyebarkan virus positif untuk memotivasi dan mengajak masyarakat belajar dalam membuat pupuk dan bertani dengan konsep hidroponik. Saat ini mereka telah bertransformasi menjadi komunitas botani Sumbawa. Dalam bulan ini saja, tim ini sudah berkeliling ke banyak tempat, bahkan diundang oleh instansi pemerintahan, swasta maupun komunitas-komunitas masyarakat di Sumbawa yang berminat untuk belajar dari demonstrasi produk pupuk organik dan inovasi hidroponik yang mereka kreasikan.
Rizal haqqi, ketua komunitas merasa semakin bersemangat bersama timnya untuk terus menginspirasi masyarakat, sehingga sumbawa yang cukup panas dengan banyaknya tanaman hijau dapat menyejukkan, minimal untuk pekarangan sendiri. Terpisah, Khotibul Umam, M.Sc selaku dosen yang mengetahui program KKN-PPM, merasa inilah sesungguhnya harapan dari adanya KKN PPM, perlu adanya eksistensi program yang terus digunakan oleh masyarakat. Dan jika ada signifikansi perubahan yang terjadi, maka bisa dikatakan program-program lain yang dibawa oleh dunia kampus, bisa dibumikan ditataran masyarakat luas. Komunitas Botani Sumbawa menjawab harapan masyarakat terhadap kampus. Semoga semakin banyak komunitas Inspiratif di sumbawa.
Humas & Protokoler UTS