Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan ASEAN University Youth Summit (AUYS) 2016. Terpilihnya UTS ini di tengah gencarnya sejumlah perguruan tinggi dari berbagai negara ASEAN termasuk PT di Indonesia mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara event pertemuan pemuda internasional tersebut. Pengumuman ini disampaikan pada acara penutupan AUYS 2015 di Hotel EDC, Universitas Utara Malaysia (UUM), Sintok, Kedah, Malaysia, Rabu (28/1) malam yang diikuti dengan penyerahan Bendera AUYS dari Dr Massudi Mahmuddin Pejabat Dekan Pembangunan Pelajar UUM kepada Wakil Rektor III UTS, Muhammad Nurjihadi M.Si yang ikut mendampingi 10 siswanya yang menjadi delegasi Indonesia.
Panitia AUYS yang juga Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika UUM, Dr Bahtiar Mohamad BBA, M.Sc, PhD mengatakan, berlanjutnya kegiatan AUYS di Sumbawa Tahun 2016 mendatang akan semakin meningkatkan peran pemuda terutama dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang mengemuka di lingkup ASEAN.
Untuk pelaksanaan AUYS di Sumbawa, Doktor Bahtiar akrab pria low profil ini disapa, berjanji siap menjalin kerjasama dengan UTS selaku penyelenggara baik dalam bentuk promosi
hingga materi yang diperlukan untuk suksesnya kegiatan dimaksud. Doktor Bahtiar juga berjanji akan mengupayakan semua Negara ASEAN akan hadir atau lebih banyak dibandingkan Tahun 2015 yang dihadiri sekitar 300 mahasiswa. UTS harus terus menjalin komunikasi dengan kami karena kami berharap kegiatan AUYS yang dilaksanakan UTS jauh lebih sukses, ucapnya.
Sementara itu Rektor UTS yang diwakili Warek III, Muhammad Nurjihadi M.Si menyampaikan terima kasih kepada semua universitas se-ASEAN yang menunjuk UTS sebagai tuan rumah AUYS 2016. Ini di luar dugaan tapi kami sebagai tuan rumah akan berbuat maksimal untuk hasil yang terbaik, katanya. Ia menduga terpilihnya Sumbawa sebagai tuan rumah karena intensifnya UTS mempromosikan potensi daerah baik di dalam forum maupun melalui komunikasi langsung dengan jajaran UUM.
Terkait dengan penunjukan itu lanjut Jihad, UTS akan menggunakan konsep berbeda dalam pelaksanaannya yakni tidak hanya monoton berdiskusi di dalam ruangan, melainkan dipadukan dengan outbond. Para peserta konfrensi akan diajak berkeliling untuk melihat potensi yang dimiliki Sumbawa di beberapa tempat seperti kerajinan, madu Sumbawa, susu kuda liar, serta alam wisata untuk mendukung investasi di bidang pariwisata. Namun demikian kegiatan ini harus mendapat dukungan pemerintah daerah maupun pusat karena eventnya berskala dunia. Kami akan berupaya memberikan yang terbaik. Semoga melalui event ini Sumbawa semakin dikenal dunia, demikian harapan Jihad.
Tarian ˜Samawa Tana Bulaeng” menjadi sajian penutup ASEAN University Youth Summit di Hotel EDC UUM, Sintok, Kedah, Malaysia, Rabu (28/1). Penampilan apik yang disuguhkan 10 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini mendapat sambutan hangat dan aplus panjang para pejabat di Kedah Malaysia Utara dan ratusan peserta AUYS dari berbagai negara. Meski “Ngumang” sebagai pembuka tarian tak begitu dimengerti, namun iringan suara serunai yang berpadu dengan gerakan gemulai para penari berpakaian adat Samawa ini membuat para tamu terkagum-kagum. Kekaguman tak surut ketika Dimas Cs ini turun panggung, sejumlah tamu termasuk panitia berebutan untuk berfoto bersama.
Sebelum beratraksi, Indria Arbia Rahim didampingi Putri Munira, Munyta Mentari, Yulia Sasmiranti, Ragil Hidayat, Dimas Juniar Pratama, Yuni Mahardianti, Nadhira Rosalina, Budy Subiyarto, dan Ishom Robbani, memperkenalkan tentang Sumbawa. Di atas panggung megah ini, mereka menyebutkan bahwa Samawa merupakan sebutan lain dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan berbagai potensi sumber daya alam yang dimiliki, menjadikan Samawa (Sumbawa) salah satu daerah yang subur dan makmur serta sangat kondusif sebagai daerah investasi.
Di bagian lain, Indri-sapaan akrab mahasiswa UTS asal Cianjur Jawa Barat dengan menggunakan Bahasa Inggris yang cukup fasih menjelaskan tentang Tarian Samawa Tana Bulaeng yang mereka tampilkan. Tarian itu menurutnya menggambarkan atau mengungkapkan keramah-tamahan masyarakat Sumbawa dalam menyambut pendatang dari suku bangsa manapun dan berkulturasi dengan masyarakat setempat. Diramu dari berbagai gerak dasar tari daerah Samawa yang diperkaya dengan bermacam kesenian lainnya seperti Ngumang dan Langko, menjadikan Tarian Samawa Tana Bulaeng sebagai suguhan atraksi seni budaya yang menarik dan atraktif.
Untuk diketahui dari puluhan perguruan tinggi di ASEAN, hanya lima yang diminta naik panggung menyuguhkan seni dan budaya termasuk UTS dan UIN Jakarta yang mewakili Indonesia. dalam kegiatan bertajuk “Rehearsal for Perfomance†ini UIN Jakarta menampilkan Tarian Lenong Betawi.